Ahok Unggul Menata PKL dan Aduan Warga, Anies Dianggap Tepat Kelola Monas dan Banjir
Kuesioner dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama (eksperimen) bertuliskan nama gubernur dan program kerja. Sedangkan kuesioner kedua (kontrol) hanya berisikan program kerja.
Lembaga Survei Populi merilis hasil survei jelang dua tahun kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Survei ini juga membandingkan kinerja Anies Baswedan dengan Gubernur DKI Jakarta di era sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Kuesioner dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama (eksperimen) bertuliskan nama gubernur dan program kerja. Sedangkan kuesioner kedua (kontrol) hanya berisikan program kerja.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
Peneliti Populi, Jefri Ardiansyah mengatakan, sebagian besar masyarakat lebih setuju dengan cara pengelolaan Monas dan banjir di Jakarta oleh Anies Baswedan dibanding Ahok.
"Di era Anies, area Monas dapat digunakan untuk acara pendidikan, sosial, budaya dan keagamaan (kuisioner eskperimen). Area Monas boleh digunakan untuk acara pendidikan, sosial, budaya dan keagamaan (kuisioner kontrol)," ujar Jefri melalui sebuah rilis survei yang diterima Liputan6.com, Senin (14/10).
Sebanyak 90,7 persen responden di kuisioner eksperimen setuju dengan kebijakan Anies terkait area Monas yang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan acara. Sedangkan untuk kuisioner koontrol, sebesar 88,0 persen setuju.
Kepuasan ini berbanding agak jauh dengan era Ahok. Di mana area Monas tidak dapat digunakan untuk acara pendidikan, sosial, budaya dan keagamaan karena termasuk zona netral. Di kuisioner eksperimen, hanya 58,0 persen setuju dengan kebijakan Ahok. Sedangkan di kuisioner kontrol sebanyak 48,3 persen.
Begitu juga dengan soal penanggulangan banjir, Anies dinilai lebih unggul daripada Ahok. Yakni dengan perbandingan Anies 52% dan Ahok 37% dalam pertanyaan eksperimen.
Namun dalam pertanyaan kontrol, di mana nama gubernur tidak disebut dan hanya metode kebijakannya, sebanyak 50,7 persen justru setuju dengan cara Ahok yang melakukan pelebaran sungai dan betonisasi dengan resiko penggusuran lebih rendah. Sedangkan 35,7 persen setuju dengan cara Anies yang melakukan pelebaran sungai dan penanaman pohon dengan resiko penggusuran lebih tinggi.
Ahok Unggul Menata PKL dan Aduan Warga
Meski Anies unggul di kebijakan akan Monas dan penanggungulangan banjir, Ahok masih lebih unggul soal penataan PKL dan pengaduan masyarakat di Balai Kota. Jefri mengatakan, cara penataan PKL di era Ahok dirasa lebih tepat dibanding dengan cara Anies.
"Di era Ahok penataan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dilakukan dengan melarang penggunaan trotoar dan jalan untuk berjualan dan merelokasi PKL ke Blok G, sedangkan di era Anies Baswedan penataan PKL Tanah Abang dilakukan dengan memperbolehkan PKL berjualan di trotoar dan jalan serta membangun skybridge untuk PKL berjualan," ucap Jefri.
Hasilnya, sebanyak 48,7 persen setuju dengan kebijakan Ahok, dan 45,7 persen setuju dengan kebijakan Anies dalam kuisioner eksperimen. Namun, saat pertanyaan diubah dengan tidak menyebutkan nama dari gubernur yang mempunyai kebijakan (kuisioner kontrol), kebijakan Ahok menang telak.
Yakni, sebanyak 63,3 persen setuju dengan kebijakan pelarang penggunaan jalan atau trotoar untuk berjualan dan merelokasi PKL ke Blok G, sedangkan 25,7 persen setuju dengan mengizinkan PKL berjualan di trotoar atau jalan dan membangun skybridge.
Soal pengaduan di Balai Kota, Ahok jugalah menang telak. Sebanyak 63,0 persen responden setuju bahwa cara Ahok yang langsung menjawab dan merespon langsung aduan di Balai Kota lebih baik dari cara Anies, di mana aduan warga diterima dan direspon hanya oleh Dinas terkait. Hanya 27,3 persen responden setuju dengan kebijakan pengaduan Balai Kota yang dilakukan Anies.
"Dalam model eksperimental ditemukan bahwa secara rasional dengan pertanyaan kontrol menunjukan bahwa program Ahok dianggap lebih baik dari program Anies oleh warga Jakarta," kata Jefri.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
(mdk/gil)