Anies Baswedan Sebut Tower Wisma Atlet Sebagai Museum Sejarah Penanganan Covid-19
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, bangunan yang terdiri puluhan lantai itu tidak akan memiliki kesan cerita tanpa adanya dokumentasi satu peristiwa. Contohnya, kata Anies, tower Wisma Atlet pernah dijadikan asrama bagi para atlet se-Asia dalam ajang Asian Games pada 2018.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, tower Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi wujud sejarah, sekaligus museum pengalaman para penyintas Covid-19. Ungkapan ini ia sampaikan saat menghadiri peluncuran buku yang berisi kumpulan foto selama masa pandemi di Jakarta.
"Gedung ini menjadi preform salah satu monumen Covid yang hari ini belum disadari. Nanti, gambar ini akan dikenang lintas zaman karena di sinilah tempat berkumpulnya penyintas Covid paling banyak," kata Anies yang dikutip pada Minggu (31/1).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
Bukan sekadar menjadi tempat menampung penyintas Covid-19, tower Wisma Atlet, menurutnya juga menjadi tonggak sejarah yang menjadi saksi bahwa di tempat itu menampung pasien dengan jumlah terbesar se-Asia Tenggara dan Asia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, bangunan yang terdiri puluhan lantai itu tidak akan memiliki kesan cerita tanpa adanya dokumentasi satu peristiwa. Contohnya, kata Anies, tower Wisma Atlet pernah dijadikan asrama bagi para atlet se-Asia dalam ajang Asian Games pada 2018.
Namun, momen itu tidak lebih berkesan dibanding dengan pemanfaatan tower Wisma Atlet saat ini, yaitu menampung puluhan ribu penyintas Covid-19.
"Betapa foto ini foto yang sesungguhnya, waktu Asian Games pernah foto tapi tidak akan jadi berita apa-apa tidak akan jadi kenangan apa-apa di Asian Games, tapi coba, ini adalah satu yang beda, ini bukan sekedar building this is not just grup towers this is place of history," tandasnya.
Baca juga:
Anies Baswedan Sebut Tower Wisma Atlet Sebagai Museum Sejarah Penanganan Covid-19
Anies Baswedan: Kota Jakarta Bebas Macet Pukul 2 Pagi
Pimpinan DPRD DKI: Anies Harus Jelaskan Kemana Uang Rp560 M Buat Formula E?
PDIP: Duit Rp560 M untuk Formula E Berpotensi Rugikan Negara
Tolak Revisi UU Pemilu, PKB Tegaskan Tak Niat Jegal Anies Baswedan
PSI DKI Minta Duit Rp560 M Buat Formula E Ditarik Lagi
Masa Depan Anies Baswedan Ditentukan RUU Pemilu