Anies Imbau Warga Jakarta Aktif Edukasi Lansia untuk Vaksinasi Booster
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, rata-rata kelompok lansia telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Sayangnya, animo warga untuk divaksinasi ketiga cenderung menurun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Jakarta aktif mengajak dan mengedukasi para lansia agar segera menerima vaksin dosis ketiga, booster. Imbauan itu lantaran berkaca pada puncak kasus Covid-19 dengan varian Omicron.
Pada dominasi Omicron, angka kasus melonjak tinggi dalam kurun singkat. Akan tetapi, tingkat fatalitas tidak lebih buruk dibandingkan varian Delta.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
Dari kasus kematian tersebut, mayoritas pasien merupakan lansia atau memiliki komorbid tidak terkendali, tidak menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap dan booster.
"Saya mengimbau kepada semua masyarakat untuk responsif terutama pada lansia, yang belum booster dorong untuk melakukan vaksinasi booster," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, rata-rata kelompok lansia telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Sayangnya, animo warga untuk divaksinasi ketiga cenderung menurun.
"Lansia secara umum di Jakarta sudah mendapatkan vaksin 2 kali. Tapi vaksin ketiga untuk lansia para keluarga tolong untuk responsif," harap Anies.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Widyastuti) menyampaikan bahwa minat warga Jakarta untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga cukup kecil. Animo penerima vaksin dosis ketiga tidak lebih baik dibandingkan dosis pertama dan kedua.
"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer, vaksin dosis 1 dan 2," kata Widya.
Dia beralasan, minimnya animo warga Jakarta untuk menerima vaksin dosis ketiga karena warga cenderung memilih vaksin merek tertentu.
Padahal, kata Widya, stok vaksin di Jakarta merupakan distribusi langsung dari Kementerian Kesehatan. Sehingga, menurutnya tidak ada kapasitas Pemprov DKI menentukan stok merek vaksin tertentu.
Salah satu merek vaksin yang kurang diminati masyarakat adalah AstraZeneca. Warga khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan vaksin AstraZeneca.
Widya menjelaskan, merujuk laporan Ministerio de Salud, Chile, 2021, bahwa manfaat AstraZeneca lebih unggul dibandingkan Pfizer. Dalam laporan itu, kata Widya, booster menggunakan vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala apabila terpapar Covid-19 sebanyak 93 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 90 persen.
(mdk/ray)