Anies Ingatkan Warga Antisipasi Tiga Ancaman Saat Puncak Musim Hujan
Gubernur Anies Baswedan mengajak warga mengantisipasi Jakarta tiga ancaman saat puncak musim hujan yang berpotensi terjadi di Ibu Kota yakni rob di pesisir utara, aliran air dari 13 sungai dari sisi selatan, dan hujan deras di dalam kota.
Gubernur Anies Baswedan mengajak warga mengantisipasi Jakarta tiga ancaman saat puncak musim hujan yang berpotensi terjadi di Ibu Kota yakni rob di pesisir utara, aliran air dari 13 sungai dari sisi selatan, dan hujan deras di dalam kota.
"Ibu Kota secara topografis berada di daratan rendah, di sisi selatan ada pegunungan dan utara ada lautan," kata Anies ketika memimpin apel kesiapsiagaan saat musim hujan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/10).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
Menurut dia, antisipasi pertama adalah di pesisir utara Jakarta ketika permukaan air laut tinggi sehingga berpotensi terjadi rob dan saat bersamaan terjadi hujan deras.
Akibatnya, aliran sungai menuju muara akan bertemu dengan permukaan air laut yang lebih tinggi. "Di situ diperlukan kerja ekstra untuk bisa memompa, untuk bisa memastikan bahwa air sungai di muara bisa mengalir dengan baik dan masyarakat di utara terhindar dari potensi rob," katanya.
Kemudian, di sisi selatan yakni pegunungan dan mengalirkan air melalui 13 sungai yang masuk di Jakarta.
Dia menjelaskan 13 sungai tersebut memiliki kapasitas daya tampung air mencapai 2.300 meter kubik per detik. Pihaknya, masih bisa menanggulangi jika kapasitas tersebut mencapai hingga 2.300 meter kubik.
"Kita harus antisipasi bila ada hujan lebat bukan di Jakarta tapi di sisi selatan yang mengakibatkan air itu mengalir melalui sungai-sungai di dalam kota," imbuhnya.
Terakhir, lanjut Anies, hujan deras yang terjadi di dalam kota. DKI, lanjut dia, memiliki drainase yang mampu menampung air akibat curah hujan maksimal 100 milimeter per hari.
Pengalaman pada Januari 2019, curah hujan saat itu mencapai 377 milimeter per hari atau 3,7 kali lipat lebih tinggi dari kapasitas drainase sehingga terjadi banjir.
Begitu juga pada Februari 2021, juga terjadi hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 250 milimeter per hari.
Sedangkan sistem drainase di Jakarta, lanjut dia, dirancang mengalirkan air hujan dengan kapasitas 50 milimeter per hari di jalan perkampungan dan kapasitas 100 milimeter per hari di jalan-jalan utama.
"Tiga front ini semuanya harus kita hadapi mungkin bersamaan," ucap Anies.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dari perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada September hingga November 2021.
Sedangkan, puncak curah hujan dan potensi rob diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Baca juga:
Anies Sebut Perubahan Iklim Persulit Prediksi Titik Rawan Banjir di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta Susun Regulasi Pengendalian Penggunaan Air Tanah
Pemprov DKI : Jakarta Menuju Pembatasan Penggunaan Air Tanah, Belum Melarang
Antisipasi Banjir Rendam 14 RT, Pemprov Gerebek Lumpur di Kali Sunter
Antisipasi Banjir Jakarta, Dinas SDA Keruk Kali Sunter