Anies Ingin Jadikan Pejalan Kaki Pengguna Utama Jalan
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, ke depannya urutan pengguna jalan yang utama adalah pejalan kaki. Selanjutnya untuk pengguna sepeda dan kendaraan bebas emisi, kendaraan umum serta kendaraan pribadi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan revitalisasi trotoar bukan untuk membuat kemacetan di jalan Ibu Kota. Revitalisasi itu untuk mendorong masyarakat untuk berjalan kaki.
Selain Jalan Cikini-Salemba, revitalisasi juga dilaksanakan di lima kota administratif. Seperti halnya di Kemang, Jakarta Selatan; Sunter, Jakarta Utara; hingga Jatinegara, Jakarta Timur.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
"Jadi justru kita ingin mendorong lebih banyak menggunakan jalan kaki," kata Anies gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, ke depannya urutan pengguna jalan yang utama adalah pejalan kaki. Selanjutnya untuk pengguna sepeda dan kendaraan bebas emisi, kendaraan umum serta kendaraan pribadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugraha menjelaskan, revitalisasi trotoar berkonsep wajah baru Jakarta. Sebab pelebaran pedestrian itu ke depannya memprioritaskan pejalan kaki.
"Memang ke depan kita arahkan kendaraan pribadi ke transportasi umum," ungkapnya.
Dia mengatakan, saat ini trotoar yang ada hanya berukuran 1,5 meter saja. Padahal idealnya itu berukuran 4,5 sampai 6 meter. Sehingga trotoar dapat difungsikan untuk pejalan kaki, disabilitas hingga tempat istirahat.
"Bangku jalan-jalan jauh di Singapura ada tuh jalan 200 meter capek duduk 1,5 meter," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya, Jalan Kramat Raya, dan Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Trotoar dengan panjang kurang lebih 10 kilometer itu direncanakan membutuhkan biaya sebesar Rp 75 milliar.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugraha mengatakan, pengerjaannya direncanakan pada Juni 2019 dan ditargetkan selesai pada Desember 2019.
"Target selesai Desember 2019. Total kedua sisi kurang lebih 10 km," kata Hari saat dihubungi, Rabu (12/6).
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Persija Vs Persib, Parkir Liar Menjamur di Senayan
Lama Rusak, Pagar Pembatas Jalan di Otista Raya Ditopang Bambu
Pembatas Jalan Ganggu Pejalan Kaki di Jalan Merdeka Utara
Memantau Revitalisasi Trotoar Cikini-Kramat
Revitalisasi Trotoar Kemang Ditargetkan Selesai November 2019