Anies: Kematian Pasien Covid-19 Didominasi Warga Belum Vaksinasi Lengkap
Anies mendorong bagi warga yang telah memiliki tiket untuk vaksinasi dosis ketiga (booster) di aplikasi Pedulilindungi, atau melakukan penjadwalan melalui aplikasi Jaki, bahkan warga bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan, segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga Jakarta agar segera mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster di tengah lonjakan kasus. Data yang dia peroleh, kematian pasien Covid-19 saat ini didominasi pasien belum vaksinasi lengkap.
"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," kata Anies dikutip melalui akun Instagram @aniesbaswedan, Rabu (9/2).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Dia mendorong bagi warga yang telah memiliki tiket untuk vaksinasi dosis ketiga (booster) di aplikasi Pedulilindungi, atau melakukan penjadwalan melalui aplikasi Jaki, bahkan warga bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan, segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.
Imbauan percepatan vaksinasi disampaikan setelah data menunjukan, laporan harian angka kasus positif Covid-19 pada Februari 2022 lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang kedua Covid-19 pada Juli 2022. Namun angka sakit tidak dibarengi dengan kasus kematian periode Februari 2022.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, berdasarkan kajian epidemiologis, angka kematian rendah disebabkan capaian tingkat vaksinasi di Jakarta sudah tinggi, atau warga Jakarta telah memiliki imunitas alami pasca menjadi penyintas Covid-19.
Dia juga berpesan, agar warga tidak lalai terhadap pencegahan penularan virus saat mengetahui angka kematian yang tidak selaras dengan penambahan kasus.
"Walaupun fatality rate (kematian) lebih rendah tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama," kata dia.
Anies juga melaporkan kasus harian Covid-19 pada 6 Februari melampaui jumlah kasus tertinggi yang terjadi pada Juli 2021.
Dalam catatan Pemprov DKI, kasus harian 6 Februari 2022 berjumlah 15.825 kasus, sedangkan pada Juli 2021 sebanyak 14.619 kasus.
"Jadi kemarin angka kasus Covid harian sudah melampaui puncak kasus harian di bulan Juli. Ini artinya penularan sangat cepat," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (7/2).
Tingginya laporan kasus harian tersebut, memantik Anies menyampaikan pengingat kepada warfa Jakarta agar tetap waspada namun tidak panik saat menghadapi lonjakan kasus.
Tidak panik yang dimaksud dia adalah jika seseorang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan, segera lakukan isolasi mandiri atau meminta fasilitas isolasi terpusat kepada Satgas Covid-19 tingkat RT RW.
Anies berpesan, pasien konfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala sangat dianjurkan tidak mendapat rawat inap di rumah sakit untuk menjaga pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat, dan pasien non Covid-19 dengan kondisi serius.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengakui bahwa Pemprov DKI terus mengupayakan penambahan kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Namun penambahan dilakukan secara bertahap.
"Supaya warga yang membutuhkan untuk penyakit-penyakit lain tetap bisa tertangani, karena kita ingin agar yang benar-benar di rumah sakit adalah pelayanan yang sedang serius dan berat," jelasnya.
"Tidak perlu panik, keterisian rumah sakit di Jakarta ini 60 persen, tapi dari 60 persen itu sesungguhnya yang berat dan sedang itu jumlahnya 12 persen," imbuhnya.
Dia pun meminta agar aktivitas masyarakat non esensial memanfaatkan layanan daring, seiring peningkatan PPKM di Jakarta dari level 2 ke level 3.
(mdk/fik)