APBD belum ada, perbaikan jalan terpaksa pakai anggaran mendahului
Musim hujan dan banjir kemarin menyisakan 1.091 jalan berlubang di Jakarta.
Pasca musim hujan, sejumlah jalan berlubang menganga di jalanan ibu kota. Dikarenakan APBD DKI Jakarta belum disahkan Kementerian Dalam Negeri, sejumlah proyek perbaikan jalan jadi terganggu.
Untuk sementara, kata Kepala Dina Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada, perbaikan jalan berlubang akan memakai anggaran mendahului. Penggunaan dana mendahului ini sesuai Pergub nomor 211 tahun 2014 tentang belanja mendahului TAP APBD surat penyediaan dana masing-masing untuk SKPD dan UKPD.
"Isunya banyak jalan rusak pasca banjir, tapi perbaikannya tabrak aturan. Kita ingin luruskan karena itu menggunakan anggaran mendahului," kata Yusmada di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3).
Akibat musim hujan dan banjir, sebanyak 1.091 jalan berlubang. Dari jumlah tersebut, baru 680 titik yang diperbaiki.
"Penggunaan anggaran mendahului ini juga telah diperkuat dengan keluarnya Surat Penyediaan Dana (SPD) dari BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah)," ucapnya.
Data dari Dinas Bina Marga, tiap wilayah mendapatkan anggaran bervariasi. Di Jakarta Pusat anggaran mendahului sebesar Rp 7,4 miliar, Jakarta Utara Rp 6,6 miliar, Jakarta Barat Rp 7,6 miliar, Jakarta Selatan Rp 7,9 miliar, Jakarta Timur Rp 6,4 miliar.
"Jalan berlobang harus segera ditutup, makanya masuk dalam anggaran mendahului. Tapi kalau kerusakannya parah akan diajukan dalam perbaikan jalan melalui lelang," jelasnya.
Ditambahkannya, proyek perbaikan jalan ini tidak membutuhkan lelang karena dilakukan swakelola. Sementara untuk pembelian peralatan melalui e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP).