Banyak gerakan asal bukan Ahok, ini tanggapan Basuki
Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei 800 warga DKI yang menjelaskan dasar warga Jakarta memilih jagoannya. Dari angka tersebut 25,9 persennya memilih Anies-Sandi atas dasar alasan asal bukan Ahok.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan adanya gerakan menolak dirinya. Karena memang gerakan tersebut sudah ada semenjak dirinya masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, saat akan naik menggantikan Joko Widodo sebagai pemimpin Pemprov DKI Jakarta gerakan penolakan tersebut sudah ada. Bahkan sampai ada Gubernur DKI Jakarta tandingan kala itu yang melakukan kegiatan blusukan.
"Itu mah sejak Jokowi jadi presiden waktu saya dilantik aja udah ada gerakan asal bukan Ahok. Malahan udah ada gubernur tandingan dulukan," katanya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).
Sebelumnya, Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei 800 warga DKI yang menjelaskan dasar warga Jakarta memilih jagoannya. Dari angka tersebut 25,9 persennya memilih Anies-Sandi atas dasar alasan asal bukan Ahok.
Kemudian, 27,1 persen responden lainnya menyatakan pilih Anies-Sandi karena seagama, dan diikuti dengan faktor lain di bawah lima persen, seperti programnya bagus, santun, berpengalaman dan terbukti, serta alasan lainnya.
Ketika ditanya apa yang tidak disukai dari Basuki-Djarot, sebanyak 28 persen responden menyebutkan soal tidak bisa menjaga kata-kata. Disusul dengan soal kasus dugaan penodaan agama sebanyak 10,7 persen, arogan sebesar 9,3 persen.
Survei bertajuk 'Memahami Peta Kompetisi Putaran Kedua Pilgub DKI' ini dilaksanakan dari tanggal 21 sampai 27 Februari 2017. Survei memiliki margin of error sebesar plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti menentukan sampel dalam survei dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi di seluruh kotamadya di Jakarta dan faktor gender.