Beda pendapat sampai anggota adu mulut, rapat Banggar RAPBD deadlock
Ada anggota yang setuju memakai pagu anggaran 2014, ada pula yang ingin APBD 2015 segera disahkan.
Banggar DPRD DKI Jakarta melakukan rapat internal di ruang serba guna, Gedung DPRD DKI Jakarta. Namun, di tengah berjalannya rapat, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus dan Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman saling berseteru.
Berdasarkan kesaksian salah seorang petugas yang bekerja di Gedung DPRD, awalnya keduanya masih berbicara biasa. Bahkan, mereka saling bertegur sapa sebelum rapat dimulai.
"Pertama say hello biasa, terus menanyakan kabar dan sebagainya," ungkap petugas yang tidak ingin disebutkan namanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (19/3).
Kemudian, dia melanjutkan ceritanya, Prabowo menanyakan mengenai agenda minum teh Bestari bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu. Bestari rupanya tersinggung.
"Berawal ketika acara minum teh bersama Ahok disinggung, terus Pak Probowo nanya dengan nada nyindir. Nah, Pak Bestari ngomong, 'Ya gak seperti itu lah', suaranya kenceng banget," tutupnya.
Bestari langsung meninggalkan ruang rapat. Saat dimintai keterangan dirinya tidak ingin membahas permasalahan tersebut. "Enggak. Enggak," sambil meninggalkan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Bersamaan dengan rapat itu pula, pembahasan rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta berakhir dengan deadlock. Penyebabnya, karena ada beberapa pihak yang menginginkan menggunakan APBD DKI Jakarta 2015 dan lainnya menginginkan APBD DKI Jakarta 2014.
Anggota Banggar Hasbiallah Ilyas mengungkapkan, terjadi perbedaan pendapat dalam tubuh Banggar DPRD DKI Jakarta. Namun dia enggan memberitahukan partai mana saja yang menginkan Perda dan siapa yang mengingikan Pergub.
"Prediksi saya sepertinya akan kembali lagi ke KIH dan KMP, udah pecah koalisi kebun sirih. Ini masih rediksi saya. Jadi karena belum ada titik temu makanya enggak tahu di ke mana-kan," ungkapnya yang juga ditemui di Gedung DPRD.
Pernyataan tersebut diamini oleh Prabowo Soenirman. Dia mengatakan, ada perbedaan pendapat antara masing-masing anggota Banggar.
"Tadi kami coba menyamakan persepsi, pasti ada pro dan kontra. Makanya rapat kita tunda untuk cooling down dulu," terangnya.
Dia menjelaskan, ada pihak yang mengharapkan untuk menyelesaikan evaluasi RAPBD DKI Jakarta 2015 dengan menggunakan Peraturan Daerah (Perda). Tetapi ada juga yang ingin menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub), sehingga menggunakan pagu anggaran APBD DKI Jakarta 2014.
"Sempat ada perbedaan. Yang satu mau perda satu mau pergub. Gerindra belum putus juga," tutupnya.