Beragam cara Anies-Sandi hindari kemacetan ibu kota
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur. Agenda kemenangan padat menanti mereka. Demi ketepatan waktu, cara diambil bahkan harus melanggar lalu lintas. Alasannya utamanya kemacetan ibu kota.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur. Agenda kemenangan padat menanti mereka. Demi ketepatan waktu, cara diambil bahkan harus melanggar lalu lintas. Alasannya utamanya kemacetan ibu kota.
Seperti dilakukan rombongan Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno. Dia melintas jalur bus Transjakarta atau busway, ketika ingin merayakan kemenangannya di Posko Cicurug, Jakarta Pusat. Padahal Sandiaga baru saja resmi diumumkan menjadi wakil gubernur DKI.
Mobil rombongan Sandiaga dengan pengawalan itu juga menerobos lampu lalu lintas berwarna merah. Namun, dia berdalih tidak tahu bahwa rombongannya melanggar lalu lintas. "Tadi masuk jalur busway? Enggak bisa ini, enggak boleh, aku enggak mau, tolong diingatkan," kata Sandiaga, Jumat kemarin.
Pelanggaran lalu lintas dibenarkan pengawal rombongan Sandiaga. Dengan alasan terburu-buru, masuk jalur Transjakarta terpaksa jadi pilihan. "Ngejar waktu tadi buru-buru," kata Brigadir Ragowo.
Pelanggaran lalu lintas juga pernah dilakukan Anies Baswedan. Sama seperti Sandiaga, rombongannya masuk jalur bus Transjakarta. Ketika itu Anies tengah dikejar waktu untuk mengikuti debat Pilgub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada 13 Januari 2017 lalu.
Pantauan merdeka.com, rombongan berangkat sejak pukul 18.00 WIB. Semula rombongan berangkat dari Jalan Lebak Bulus Dalam IV Cilandak, Jakarta Selatan hendak lewat Jalan Kapten Tendean. Namun, rombongan langsung berputar arah lewat komplek SCBD untuk menghindari kemacetan.
Sayangnya, meski rombongan telah dikawal anggota kepolisian, kemacetan tak bisa terhindarkan. Beberapa kali anggota kepolisian berupaya untuk membelah kemacetan dengan sistem contra flow. Namun hal itu tak juga menjadi solusi.
Klakson mobil terus dibunyikan untuk memperingatkan kendaraan lain. Hal ini langsung menjadi pusat perhatian bagi kendaraan lainnya. Akhirnya rombongan menggunakan jalur Transjakarta di Jalan Gatot Subroto untuk menembus kemacetan Jakarta.
Anies juga pernah melakukan cara lain demi mengejar waktu. Ketika itu dia ingin bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di balai kota, Jakarta. Pertemuan dijadwalkan sekitar pukul 7.45 WIB pagi. Alhasil, Anies dipinjamkan helikopter pengusaha Erwin Aksa.
Anies menjelaskan, keputusan itu diambil agar tak terlambat menemui Ahok lantaran harus menjalani persidangan sebagai terdakwa kasus penistaan agama. "Saya menghormati waktu yang disediakan oleh Pak Basuki yaitu jam 7.45 di Balai Kota, padahal saya ada kegiatan lain sebelumnya. Kami tidak bisa terlambat karena jam 8.15 pagi beliau sudah harus berangkat dari Balai Kota ke pengadilan untuk menghadiri persidangan," jelas Anies.
Anies menjelaskan, sebelum menemui Ahok, dia memiliki agenda internal tak bisa dipindahkan jadwal dan lokasinya. Untuk menghindari keterlambatan menemui Ahok, Anies dipinjamkan helikopter berwarna putih milik perusahaan Bosowa dari Erwin Aksa.
"Sehingga Pak Erwin Aksa meminjamkan helikopter milik perusahaannya agar tetap bisa menemui Pak Basuki sesuai waktu yang disediakan beliau," terang Anies "Bahkan itu pun sampai di Balai Kota sudah mepet, hampir jam 7.45. Yang terpenting pertemuan dengan Pak Basuki tidak terlambat di yang sempit itu," sambung Anies.
Anies menaiki helikopter dari rooftop Rumah Sakit Siloam Jalan TB Simatupang menuju rooftop Hotel Aryaduta. Setelah itu dari Aryaduta, bersama Erwin, Anies menaiki Toyota Alphard menuju balai kota.
Anies berharap hal ini tidak dibesar-besarkan sehingga memperkeruh suasana. "Ini dalam rangka menghormati waktu Pak Basuki," terangnya.
Baca juga:
Ahok yakin simpang Semanggi bisa kurangi kemacetan hingga 30 persen
Memantau proyek underpass di persimpangan Matraman
Anies sepakat cara Ahok urai kemacetan dengan ERP
Ini alasan Anies Baswedan mau bikin moratorium mobil mewah
Kata Anies Baswedan, ini alasan Ahok gagal atasi macet & banjir DKI
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.