Bertambah 2.096 Orang, DKI Catat Rekor Harian Kasus Covid-19
DKI Jakarta mencatat rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19. Per tanggal 10 Juni, terkonfirmasi sebanyak 2.096 kasus baru.
DKI Jakarta mencatat rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19. Per tanggal 10 Juni, terkonfirmasi sebanyak 2.096 kasus baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan 51 persen kasus baru atau 1.070 kasus adalah hasil tracing Puskesmas yang mayoritas dilakukan di RT PPKM Mikro.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Sedangkan 1.026 kasus ditemukan di fasilitas kesehatan," ujar Dwi, Kamis (10/6).
Dwi menambahkan, penambahan kasus terjadi pasca libur lebaran. Lebih lanjut, dia menuturkan identifikasi klaster mudik per 10 Juni, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga.
"Untuk itu, kami mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan, jangan melonggarkan protokol kesehatan, karena penularan masih terus terjadi," terangnya.
Adapun distribusi 2.096 kasus positif tersebut, yaitu Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 422 kasus, Jakarta Pusat 331 kasus, Jakarta Selatan 499 kasus, Jakarta Timur 637 kasus, dan Jakarta Utara 205 kasus.
Dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 760 kasus adalah orang tanpa gejala. Sedangkan, sebanyak 1.336 kasus adalah pasien bergejala 64 persen, dengan 232 orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jika dilihat penambahan kasusnya merata, terjadi di 43 Kecamatan di DKI Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu Utara. 5 Kecamatan penyumbang kasus terbanyak adalah Cengkareng 109 kasus, Cipayung 80 kasus, Jagakarsa 80 kasus, Duren Sawit 71 kasus, dan Kebon Jeruk 68 kasus," paparnya.
Sesuai PPKM Mikro periode 7-13 Juni 2021, ada 3 RT zona merah dan 23 RT zona orange yang dilakukan tracing masif.
Distribusi RT PPKM tersebut yang terjadi klaster penularan di komunitas, antara lain di wilayah Cipayung, Cengkareng, Cilincing, Ciracas, Pasar Minggu, Kemayoran, dan Pulogadung. Informasi lebih lanjut terkait zona pengendalian RT dapat diakses pada situs corona.jakarta.go.id/id/zona-pengendalian-rt.
Baca juga:
Wamenkes: Lonjakan Covid-19 di Kudus dan Bangkalan Contoh Abai Prokes
Kapolri Perintahkan Polres Kediri Bantu Cegah Kenaikan Kasus Covid-19
47 Orang Terkonfirmasi Covid-19, Kampung Rawacana Terapkan Lockdown Mini
Pemerintah Pusat Bertindak Cepat Membantu Pemda Atasi Lonjakan Kasus di Daerah
Sri Mulyani: 71 Pegawai Kemenkeu Meninggal Akibat Covid-19
Keselamatan Siswa Harus Menjadi Prioritas Pembukaan Sekolah
Kasus Covid di Jateng Meningkat, PMI akan Lakukan Penguatan Operasi