Dbd

Beberapa ciri nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab dari penyakit DBD.

Penyakit dengue merupakan masalah kesehatan yang endemik di Indonesia, dan keberadaannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yang terdapat di negara ini.

Banyak orang tua beranggapan bahwa setelah anak terinfeksi DBD, mereka akan kebal. Benarkah hal tersebut atau masih bisa tertular lagi?

Saat syuting film Perewangan, Davina Karamoy terserang DBD. Sebelum itu, ia mengikuti kursus menyetir mobil berkopling.

Bakteri Wolbachia ini mampu menghambat infeksi virus Dengue, sehingga dapat menurunkan risiko penularan penyakit DBD di masyarakat.

Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, seperti data Kementerian Kesehatan RI yang mencatatkan 190.561 kasus dan 1.141 kematian hingga minggu ke-36 tahun ini.

Salah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Virus Oropouche mirip seperti penyakit DBD. Ketahui penyebab virus Oropouche selengkapnya.

Virus akan mengeluarkan zat ositokin yang mengaktivasi proses yang menyebabkan demam.

Tampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.

Data Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.

Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Quatly Abdul Qodir Alkatiri sebelumnya sempat dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Berdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.