FOTO: Bangladesh Dilanda Wabah DBD Paling Parah, 1.000 Orang Tewas dan Pasien di RS Membeludak
Wabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
Wabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
FOTO: Bangladesh Dilanda Wabah DBD Paling Parah, 1.000 Orang Tewas dan Pasien di RS Membeludak
Bangladesh tengah dilanda wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) paling parah. Data resmi menunjukkan, lebih dari 1.000 orang di negara itu meninggal dunia karena DBD tahun ini, hampir empat kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Mengutip Al Jazeera, setidaknya 1.017 orang telah meninggal dalam sembilan bulan pertama tahun 2023 dan hampir 209.000 orang telah terinfeksi.
Hal tersebut menjadikan wabah DBD tahun ini menjadi yang paling mematikan sejak epidemi pertama tercatat di Bangladesh pada tahun 2000.
Rumah sakit di Bangladesh kesulitan menyediakan ruang bagi pasien ketika penyakit ini menyebar dengan cepat di negara berpenduduk paling padat di Asia Selatan tersebut.
Mohammad Rafiqul Islam, seorang dokter di Sekolah Tinggi dan Rumah Sakit Shaheed Suhrawardy Medical di Dhaka, mengatakan sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakitnya menderita kasus demam berdarah kedua atau ketiga.
“Ketika seseorang terkena DBD untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya, tingkat keparahannya akan meningkat. Jumlah kematiannya juga lebih tinggi,” katanya kepada kantor berita AFP.
“Banyak yang datang ke kami ketika penyakitnya sudah lanjut,” ujarnya. “Maka sangat rumit untuk merawat mereka.”
Perubahan Iklim Dorong Peningkatan Kasus DBD
Demam berdarah merupakan penyakit endemik di daerah tropis dan menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan dalam kasus yang paling serius, pendarahan yang dapat menyebabkan kematian.
Sebagaimana dilansir Al Jazeera, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa demam berdarah dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk, seperti chikungunya, demam kuning, dan Zika, menyebar lebih cepat dan lebih jauh akibat perubahan iklim.
Sementara, sejauh ini tidak ada vaksin atau obat yang secara khusus mengobati demam berdarah atau DBD.