Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya
Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Awal tahun 2024 kasus DBD di Indonesia mengalami peningkatan
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia pada awal 2024 meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan minggu ke-8 pada 2024 atau per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus di 213 Kabupaten/Kota dengan 124 kematian.Jumlah tersebut melonjak dibandingkan hingga minggu ke-8 pada tahun 2023 tercatat 6.938 kasus DBD.
Kasus DBD di Indonesia terbanyak terjadi di Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang dan Lebak.
"Keadaan ini diperkirakan terus berlanjut sampai bulan April seiring dengan musin hujan setelah El nino,"
dikutip dari situs Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pada Kamis (21/3).
Gejala DBD
Bagi masyarakat yang telah mengalami gejala demam lebih dari 3 hari disertai gejala mual, muntah, nyeri otot, nyeri di belakang telinga dan sakit kepala. Jangan dibiarkan segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan lakukan pemeriksaan darah.
"DBD dapat disembuhkan bila segera ditangani dengan cepat dan tepat,"
Sebab, jika tidak ditangani dengan segera bisa berakibat fatal yang menyebabkan komplikasi terjadinya syok pada DBD atau istilahnya medisnya Dengue Shock Syndrome (DSS), yang bisa berujung kematian.
- Muntah terus-menerus
- Nyeri perut hebat
- Kaki dan tangan (akral) pucat,
- Dingin dan lembab
- Nadi melemah,
- Lesu, gelisah,
- Perdarahan,
- Jumlah urin menurun
Pencegahan DBD
Selain penanganan yang cepat dan tepat, tetap yang terbaik adalah melakukan pencegahan sedini mungkin. Agar rumah kita terhindar dari sarang nyamuk penyebab DBD.
Di antaranya dengan 3M PLUS, yakni;
1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.
Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Penyebab DBD Tinggi di Indonesia
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi mengatakan tingginya kasus DBD di Indonesia, karena tingkat kelembapan udara yang tinggi. Sehingga nyamuk Aedes aegypti bisa berkembang dengan cepat.
“Maka musim pancaroba ini menjadi musim yang sangat diinginkan oleh nyamuk dengue, sehingga potensi untuk peningkatan kasus DBD akan sangat tinggi," kata Adib kepada media saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2024. Dikutip dari Liputan6.com.
"Dasar penyakit ini juga tidak terlepas dari iklim dan cuaca yang ada. Sehingga sampai sekitar bulan Juni akan ada potensi kenaikan kasus DBD, sehingga masyarakat perlu berhati-hati,” kata Adib.
Selanjutnya, Adib menuturkan bahwa faktor lingkungan juga berperan dalam peningkatan kasus DBD. Ia juga menerangkan bahwa kebersihan lingkungan menjadi kunci dalam pencegahan DBD. Upaya seperti 3M (menguras, menutup, mengubur) harus dilakukan secara konsisten, termasuk penggunaan larvasida abate (obat pembasmi jentik nyamuk).
“Yang lebih penting lagi kalo sudah membahas faktor lingkungan, maka tentunya upaya yang berkaitan masalah kebersihan lingkungan sangat penting, 3M harus dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah perkembangbiakan dengue, termasuk larvasida abate dan sebagainya,” ujarnya.