Blusukan Risma di Jakarta yang Bikin Gerah
Anies langsung memerintahkan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat untuk mencari tunawisma tersebut. Dua hari pencarian, tak kunjung membuahkan hasil.
Aksi Blusukan Menteri Sosial, Tri Rismaharini menjadi sorotan berbagai pihak. Mulai dari kalangan pejabat hingga masyarakat. Aksi politikus PDIP itu juga membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria gerah. Bahkan DPRD DKI juga sempat heran dengan aksi Risma.
Anies langsung memerintahkan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat untuk mencari tunawisma tersebut. Dua hari pencarian, tak kunjung membuahkan hasil.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
-
Kapan Danvy Rukmana disebut mirip dengan Annisa Trihapsari? Hampir di setiap postingan, netizen selalu mengomentari bahwa Sekar semakin terlihat mirip dengan Annisa Trihapsari.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Paranginangin sangsi ada tunawisma dengan gerobak dan kardus di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin.
"Kalau yang gerobak-gerobak yang ada bawa-bawa kardus, bawa karung, itu sebenarnya bukan orang situ dia memang ya mohon maaf mungkin apa ya kalau dia asli pemulung kan mobile saja dia pakai gerobak, jalan. Itu kan nongkrong di situ ada apa ini jadi tanda tanya kita," katanya, Rabu (6/1).
Sementara itu, Riza mengaku, selama hidup di Jakarta baru mengetahui ada tunawisma di jalan protokol Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Pengakuan itu diucapkan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini menemukan tunawisma di jalan tersebut.
"Terkait dengan adanya tunawisma di jalan Sudirman-Thamrin memang saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun, baru dengar ada tunawisma di jalan Sudirman-Thamrin," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta.
Tak hanya Pemprov DKI, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria juga meminta Risma fokus menangani distribusi bantuan sosial alias bansos. Dia menilai, Risma lupa dengan jabatannya saat ini sebagai Menteri Sosial bukan lagi menjadi Wali Kota Surabaya, Jawa Timur.
Menurutnya, permasalahan tunawisma merupakan tanggung jawab setiap kepala daerah, sementara tugas menteri memiliki cakupan lebih luas.
"Yang saya sangat sayangkan adalah, harusnya Bu Risma itu fokus dulu ke masalah bantuan-bantuan sosial yang kemarin jebol, dipikirkan sistemnya, bagaimana BLT supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Iman, Selasa (5/1).
Ketua komisi yang membidangi Kesra itu meminta Risma memberikan kesempatan pemerintah kota menangani segala permasalahan di wilayah administrasi masing-masing. Meski demikian, Iman menegaskan peristiwa tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin tetap menjadi catatan Komisi E DPRD sebagai bahan evaluasi terhadap Pemprov DKI.
Penjelasan Kemensos Blusukan Risma
Humas Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kementerian Sosial, Fathonah menceritakan, aksi blusukan yang dilakukan Risma sejak hari pertama menjabat, 28 Desember lalu. Dia mengungkapkan, setiap pagi sebelum berangkat kerja, Risma selalu menemui para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sekitar rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan.
"Yang pasti, setiap Ibu Risma keluar dari rumah, beliau pasti akan singgah atau mengobrol dulu sebentar sama beberapa tunawisma yang tidurnya di pinggir-pinggir jalan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/1).
Pada 28 Desember 2020 lalu, Risma meninjau kolong jembatan yang menjadi tempat tinggal tunawisma di kawasan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Lalu pada Rabu 30 Desember 2020, Risma blusukan lagi menemui sekelompok warga yang tinggal di bawah tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara.
Pada 4 Januari 2021, Risma bertemu dengan sejumlah gelandangan di jalan Sudirman-Thamrin. Yang terbaru, pada pagi ini, 6 Januari 2021, Risma beserta jajarannya kembali melakukan blusukan di dekat rumah tinggalnya.
"Hari ini, kita bawa 3 orang ke kantor. Sudah mandi, ganti pakaian, dan dites swab. Nah pas mau diskusi sama mereka, Ibu Risma ada ratas (rapat terbatas) dengan Pak Presiden. Padahal niatnya hari ini mereka bertiga mau dibawa ke Balai di Bekasi hari ini," jelas Fathonah.
Rencananya, ketiga PMKS tersebut akan dibawa ke Balai Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat.
Ketiga PMKS tersebut, yang pertama yaitu Irmayuda. Tunawisma berusia 46 tahun ini berasal dari Aceh. Dia bekerja sebagai pemulung. Dengan pendapatan per hari Rp20-70 ribu. Setiap harinya, ia tidur di gerobak.
"Pak Irmayuda ini sudah siap ke Balai. Beliau hidup sendirian karena seorang duda. Tidurnya di gerobak. Firman sama Rohim juga bersedia dibawa ke Balai untuk mendapatkan pelatihan dan bisa hidup lebih layak," ujarnya.
Firman mengaku sudah satu tahun memulung di Jakarta. Sementara keluarganya tinggal di Bekasi. Remaja 17 tahun ini mengaku siap ke Balai dan ingin melanjutkan pendidikannya, karena ia hanya lulusan SD. Dalam sehari, Firman hanya mendapatkan Rp20 ribu.
PMKS ketiga yang akan dibawa ke Balai esok hari yaitu Rohim. Rohim tinggal di rumah kontrakan di Kawasan Buaran, Jakarta Timur sejak tahun 2011. Pria berusia 36 tahun ini merupakan warga asli Jawa Tengah.
"Pak Rohim kerjanya serabutan, kadang kuli bangunan, kadang tukang parkir. Sehari pendapatannya Rp 30 ribu. Sempat jadi supir metro mini dan ojek online. Pak Rohim ini punya mimpi yang besar untuk keluarganya," ungkap Fathonah.
Sementara itu, dua orang tunawisma yang ditemui oleh Mensos Risma pada 4 Januari lalu adalah seorang kakek bernama Kastubi dan anak muda bernama Muhammad Faisal. Kastubi saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Balai Rehsos Bekasi karena hasil rapid test-nya reaktif.
"Pak Kastubi reaktif jadi sekarang lagi isolasi mandiri di Balai. Kalau M. Faisal, sudah mengikuti pelatihan pembuatan kompos dan daur ulang sampah di Balai," terangnya.
Ramai di Medsos
Sosok Kakek berusia 59 tahun itu sempat menjadi perbincangan warganet. Seorang pemilik akun twitter @Andhy_SP211 mengunggah beberapa foto yang ia sebut merupakan Kakek Kastubi, tunawisma yang ditemui Risma, 4 Januari lalu.
"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny..," cuit akun @Andhy_SP211 dikutip merdeka.com, Rabu (6/1).
Andhy kemudian mengunggah screenshot cuitan akun bernama Adhe Idol yang berbunyi,
"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” cuit Adhe.
Merdeka.com sempat menanyakan sosok Kastubi kepada pihak Kemensos. Dengan terbuka, Kemensos mengirimkan foto kakek berusia 59 tahun itu dengan jelas. Merdeka.com juga menanyakan terkait foto Kastubi yang viral di twitter itu dan Kemensos mengaku tidak pernah melihat sosok di foto yang viral/ tersebar di media.
“Iya rambutnya putih, tapi bukan yang itu Pak Kastubi. Dia sekarang ada di Balai lagi isolasi mandiri karena reaktif,” jawab Fathonah saat ditunjukkan foto Kastubi yang ramai beredar di portal berita dan media sosial.
“Bukan. Bukan dia yang ditemui oleh kami. Kalau Pak Kastubi memang benar seorang pemulung. Kalau difoto itu saya tidak tahu,” tegas Fathonah saat dikonfirmasi kembali.
(mdk/fik)