BPBD DKI: Modifikasi Cuaca Dilakukan Apabila Ada Penetapan Status Siaga Darurat
Pertama dengan jumping process atau memprematurkan awan hujan untuk dicegat masuk ke wilayah Jakarta sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekedar gerimis. Kedua dengan pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) mengantisipasi cuaca ekstrem melanda ibu kota. Namun penerapan modifikasi cuaca itu dilakukan setelah status siaga darurat cuaca ekstrem ditetapkan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
"TMC akan dilakukan apabila ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah. Kurang lebih seperti itu yang disampaikan BNPB," kata Kepala Satuan Pelayanan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang kepada Liputan6.com, Rabu (28/12).
-
Apa itu modifikasi cumi-cumi darat? Modifikasi cumi-cumi darat pada mobil disel menuai banyak kontroversi.
-
Bagaimana cuaca terbentuk? Fenomena cuaca melibatkan interaksi kompleks antara atmosfer, lautan, dan daratan, menciptakan kondisi yang terus berubah sepanjang waktu.
-
Bagaimana modifikasi cumi-cumi darat dilakukan? Modifikasi ini meningkatkan jumlah bahan bakar yang masuk ke silinder mesin, sehingga menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna dan menghasilkan asap hitam pekat.
-
Kapan perubahan cuaca ekstrim terjadi di Indonesia? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
-
Kapan perubahan cuaca dapat terjadi? Cuaca cenderung berubah-ubah. Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Apa bahaya dari cuaca panas di Indonesia? Cuaca panas yang melanda Indonesia, terutama pada awal musim kemarau, membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Dari dehidrasi hingga risiko serangan panas (heat stroke), perlu langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Michael mengatakan, teknis pelaksanaan TMC bakal diatur tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU. Adapun BPBD DKI Jakarta berencana menerapkan dua pola penanganan untuk TMC.
Pertama dengan jumping process atau memprematurkan awan hujan untuk dicegat masuk ke wilayah Jakarta sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekedar gerimis. Kedua dengan pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam.
DKI Jakarta Diprediksi Dilanda Cuaca Ekstrem
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji telah berkoordinasi terkait rencana pelaksanaan TMC bersama Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Lanud Halim Perdana Kusuma, Selasa 27 Desember 2022. Penerapan modifikasi cuaca itu dilakukan menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi cuaca ekstrem di Jakarta pada periode tanggal 25 Desember 2022-1 Januari 2023.
"Berdasarkan hasil koordinasi dengan TNI AU dan BRIN, terdapat dua pola penanganan untuk TMC, pertama dengan jumping process atau memprematurkan awan hujan untuk dicegat masuk ke wilayah Jakarta sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanua sekedar gerimis," kata Isnawa.
"Kedua dengan pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam dengan mengganggu pertumbuhan awan dengan cara menambah inti kondensasi," lanjut Isnawa.
Sementara itu, untuk pesawat jenis CN 212 disiapkan karena bisa membawa 800 kilogram (kg) bahan semaian garam. Penyebaran garam dilakukan secara manual.
Sedangkan untuk pesawat jenis Cassa bisa memuat 2,4 ton dan butuh waktu dua jam untuk mempersiapkan semaian dalam bentuk konsul-konsul dan untuk Hercules bisa memuat minimal lima ton bahan semaian garam.
Isnawa menjelaskan TMC hanya akan efektif dilakukan mulai pagi hari hingga sekitar pukul 17.00 WIB dengan hasil efektif akan terjadi dalam 4-15 jam ke depan.
Senada dengan Michael, Isnawa menyampaikan bahwa TMC dapat dilaksanakan di Jakarta apabila sudah ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah.
"Pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta siap dan siaga menghadapi ancaman potensi bencana hidrometeorologi jelang pergantian tahun", tandas Isnawa.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com
(mdk/gil)