Cari calon lawan Ahok, Megawati kian mesra dengan Risma
Megawati yang dikonfirmasi soal pencalonan Risma belum mau terbuka.
PDIP masih belum memutuskan akan mengusung siapa di Pilgub DKI 2017 mendatang. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sebelumnya digadang-gadang malah memilih jalur independen.
Penjaringan bakal calon pun telah dilakukan oleh partai berlambang banteng moncong putih itu. Sejumlah kader terbaik juga disebut-sebut bakal ditunjuk oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.
Hanya saja, sejak digadang maju, Risma sudah mentah-mentah menolak. Bahkan dia sudah bicara dengan sang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah sampaikan itu ke Bu Mega waktu saya menang Pilkada Surabaya," ujar Risma beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Mega pun tak masalah dengan penolakannya itu. Meski Mega hanya menjawab singkat. "Seingat saya (jawaban Ibu Megawati) itu, 'Gitu toh, Mbak'. Seingat saya itu jawabannya. 'Gitu toh, Mbak'. Ya saya jawab, 'Iya'," terang Risma.
Tak berapa lama, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengunjungi Risma. Kedatangannya diklaim tak terkait urusan politik, melainkan melihat Taman Harmoni yang berada di Surabaya.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang ikut mendampingi Megawati menjelaskan kepada Megawati, Risma memaparkan terkait Taman Harmoni yang luasnya 60 hektar di mana Taman itu dulunya tempat pembuangan sampah yang kini disulap menjadi taman yang indah.
Mendengar hal tersebut, lanjut Hasto, Megawati mengusulkan kepada Risma untuk menanam bunga pacar sebagai boarder taman yang bertebaran sepanjang jalan.
"Ibu Megawati berjanji untuk memberikan tanaman Sokaraja Besar dengan bunganya yang berwarna kuning. Namanya saja Soka Raja, jadi rajanya Soka," kata Hasto menirukan ucapan Megawati dalam keterangannya, Minggu (1/5).
Risma pun, kata Hasto, kembali melanjutkan penjelasannya di mana sebanyak 50 pohon ditanam di Surabaya tiap harinya. Hal itu sebagai bentuk nyata penghijauan di kota tersebut.
"Mbak Risma, saya kan Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, beberapa tanaman penghias nanti saya kasihkan dari berbagai koleksi yang kami punya," ujar Megawati dengan penuh semangat.
Usai melihat Taman Harmoni, Megawati lantas mengusulkan kepada Risma untuk membuat tempat khusus untuk jenis-jenis kamboja dari seluruh Indonesia, termasuk Kamboja Bunga 10 yang disebut jepundasa. Jepundasa berasal dari Bali, yang kelopaknya ada 10.
Sebelum momen itu, dalam rangka Apel Besar Harlah NU ke-93 Risma minta arahan Megawati dalam memberantas demam berdarah
"Begitu duduk bersama Ibu Megawati, Bu Risma langsung menyampaikan bagaimana arahan Ibu Megawati untuk pemberantasan demam berdarah terus dilakukan. Selain membentuk pemantau jentik dengan penuh semangat Bu Risma menyatakan telah membeli kodok dari Kediri," kata Hasto.
Menurut Hasto, kodok dikenal sebagai musuh alami nyamuk. "Ibu Megawati memang pernah menceritakan kepada Bu Risma bagaimana kodok dipelihara di Teuku Umar untuk memberantas nyamuk," tutur Hasto yang bersama Ketua DPP Pranando Prabowo mendampingi pertemuan tersebut.
Hasto mengingat, saat itu, Megawati kemudian menyarankan kepada Risma untuk membeli kodok dari Tabanan, Bali. "Kodok dari Tabanan meski bentuk tubuhnya tidak begitu besar, namun efektif untuk memangsa nyamuk," ucap Hasto menirukan ucapan Megawati.
Maka Risma pun semangat menanggapi saran tersebut, dan kodok akan dipelihara di taman-taman Kota Surabaya sehingga terasa 'nyanyian alam'.
Menurut Hasto, Megawati-Risma terlihat sangat akrab. Keduanya penggemar tanaman, dan menjadikan tanaman sebagai bagian dari warna politik kemanusiaan yang menjadi perhatian utama Megawati. "Tidak heran jika Ibu Megawati memimpin Yayasan Kebun Raya. Seluruh kepala daerah PDIP didorong untuk mencintai tanaman, dan sekiranya memungkinkan membuka kebun raya sebagaimana dilakukan kepala daerah PDIP di Kalteng, Kalbar, Kuningan, Tabanan, Jateng, dan Kota Surabaya," papar Hasto.
Megawati yang dikonfirmasi soal pencalonan Risma belum mau terbuka. "Pilkadanya masih lama. Kita sudah tahu Pilkada DKI Jakarta tahun 2017," kata Mega.
Mega juga tak mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub DKI 2017 mendatang. "Sudah sabar sajalah. Pilkada masih tahun 2017," ucap dia.