Menebak Arah Pemilih di Jakarta, Mantap Ikut Dukung Paslon Didukung Jokowi atau Masih Bingung?
Untuk di Jakarta sendiri, menjadi daerah yang menjadi sorotan. Terlebih, dinantinya gagasan para paslon setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota.
Masa pencoblosan Pilkada Serentak tinggal satu pekan. Para pasangan calon telah menyampaikan visi misi serta adu gagasan dalam debat Pilkada yang digelar.
Untuk di Jakarta sendiri, menjadi daerah sorotan. Terlebih, dinantinya gagasan para paslon setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota.
Tiga paslon yang tengah bertarung di Jakarta yakni, nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan nomor urut 3 ada Pramono Anung-Rano Karno.
'Pertarungan' di Jakarta cukup sengit. Saking sengitnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi sampai turun gunung. Terang-terangan menyatakan dukungan untuk Ridwan Kamil-Suswono.
Tidak hanya Jokowi, Presiden Prabowo Subianto pun memberi sinyal dukungan kepada RK-Suswono. Sementara, paslon Pram-Rano mengantongi dukungan dari Anies Baswedan dan Basukii Tjahaja Purnama alias Ahok. Seperti diketahui mempunyai basis pendukung cukup banyak di Jakarta.
Sementara itu, survei Polmark Indonesia bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Khusus Jakarta menyelenggarakan Survei Opini Publik Jakarta, 7-15 November 2024.
Untuk tingkat popularitas Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung ungguli Ridwan Kamil. Sementara itu, Dharma Pongrekun tertinggal di belakang. Hasil survei tingkat popularitas 3 paslon yakni:
1. Ridwan Kamil 91,2%
Suswono 66,3%
2. Dharma Pongrekun 40,3%
Kun Wardhana 19,9%
3. Pramono Anung 92,8%
Rano Karno 76,3%
Lantas, bagaimana pilihan warga Jakarta jika mengacu kepada sederet peristiwa politik yang terjadi beberapa hari ke belakang?
Salah satu pegawai swasta di Ibu Kota, Syahrul Maulana (27) terang-terangan belum menentukan pilihan.
"Kalau ditanya apakah sudah nentuin sejujurnya sih belum, karena persaingan di pilkada tahun ini tuh cuman sekedera endorsment aja, entah dari Pak Jokowi, Anies dan lainnya. Jadi bukan pure dari ide gagasan seperti yang terjadi pada Pilgub sebelumnya," kata Syahrul saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (20/11).
Namun belakangan, Syahrul mengaku sedang mendalami gagasan dari Cagub Pramono Anung. Menurutnya, sosok Pramono masih memiliki rekam jejak tidak memiliki masalah kebanding Cagub Ridwan Kamil ataupun pasangan Dharma-Kun.
"Kalau nomor 1 (RK-Suswono) enggak, tapi sama Pramono Anung masih belum sih (untuk milih)," tegas Syahrul.
Hal senada disampaikan oleh Pandi (30) yang berprofesi sebagai wartawan. Hingga saat ini juga dia masih belum ingin menentukan pilihannya.
"Saya enggak terlalu sreg dengan politik karena apa yang dijanjikan oleh ketiga paslon cuman janji semata," kata Pandi apatis.
Pilihanya juga terbilang masih abu-abu karena menurut dia ketiga Cagub Jakarta hanya mengumbar janji saja. Janji-janji manis para cagub itu juga nantinya baru akan terlihat ketika mereka sudah resmi bekerja.
"Apalagi nanti pas 100 hari kerja kita lihat programnya bener apa enggak, bakal dijalanin apa enggak (janjinya) misal banso, KPJ, KJMU, dan lain-lain deh," tutur pemuda asal Kebon Jeruk itu.
Warga perantauan asal Jawa Tengah Sri Mulyono (56) juga turut meraskan hal yang sama. Tidak ada pasangan Cagub yang mampu membuat dirinya tergerak untuk memilih nanti.
Meskipun ketiga Cagub itu sudah memaparkan visi dan misinya, masih saja tidak cukup untuknya.
"Enggak ada yang sreg, belum ada gambaran," kata dia yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima.
Alsannya simpel. Baginya lantaran ketiga calon itu belum dikenal dekat baginya. Mulyono bahkan hanya pasrah saja siapapun yang pada akhirnya memipin Jakarta nantinya.
Tapi, ia memiliki pilihan tersendiri, yakni seandainya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dicalonkan, Mulyono dengan tegas akan memilihnya.
"Mending Pak Ahok, orangnya tegas, kan waktu itu masalah-masalah serba beres aja sama dia. Kalau ada dia saya pasti milih dia,' tegasnya sambil sesekali tersenyum.
Masih pada warga yang masih belum menentukan pilihannya. Seorang pedagang Warkop, Ujang (36) sapaan kerapnya tidak tahu harus memilih siapa.
Hanya saja dia menyoroti soal janji-janji Kang Emil sejak menjabat walikota Bandung hingga menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Saya pasti enggak milih Ridwan Kamil, banyak dulu bang janji dia yang belum tuntas. Cuman janji, gimana nanti pas di Jakarta, ya kan," tegas Ujang.
Ujang sebagai salah satu perantau asli dari Bandung yang saat ini sudah memiliki KTP Jakarta menyoroti beberapa janji RK yang belum terpenuhi. Salah satunya adalah teras Cihampelas yang mangkrak hingga akhirnya sepi pengunjung.
Janji tersebut diketahui ketika RK masih menjabat Walikota Bandung.
Sebetulnya, masih banyak janji dari Cagub DKI nomor 1, itu hanya saja yang paling dia masih ingat adalah soal pembangunan kereta gantung untuk di Jabar.
"Pokonya saya enggak tahu bang sih bang mau pilih siapa, tapi yang jelas saya enggak bakal milihnya (RK-Suswono)," tuturnya.
Beda halnya dengan Yayan (41) yang sudah pasti akan memilih Pramono-Rano Karno. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai ojol ini mengaku menegaskan sebagai orang asli Betawi harus dipimpin juga orang asli Betawi.
"Harus Betawi lah bang, malu kita kalau dipimpin sama bukan orang Betawi. Apa kata nenek moyang kita," ucap Yayan sambil tertawa.
Menurut dia sosok Pramono sudah cukup teruji, ditambah dengan Rano Karno alias bang Doel yang sudah pernah memimpin Banten sebelumnya jadi pertimbangan besar baginya.
Yayan kemudian menambahkan dukungannya semakin mantap ketika Anies Baswedan juga telah menyatakan dukungan kepada Pramono-Bang Doel.
"Alhamdulillah, insyallah pasti menang (3) buat ngurus Jakarta," teriaknya dengan lantang.
Dari lima orang yang telah diwawancarai oleh Merdeka.com, sebanyak empat warga Jakarta menyatakan masih bingung untuk memilih siapa.
Diantara mereka pula ada tengah memperhatikan dulu calon pilihannya nanti, sementara ada juga yang dengan tegas menolak memilih salah satu Cagub.
Sementara hanya baru saru orang saja yang sudah pasti akan memilih Calon Gubernurnya saat pencoblosan nanti.