5 Tanda Adanya Masalah Ketidakseimbangan Hormon yang Membuat Sulit Menurunkan Berat Badan
Seorang ahli pengobatan fungsional menjelaskan bahwa masalah berat badan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Ketidakmampuan untuk menurunkan berat badan sering kali menjadi sumber frustrasi. Jika Anda sudah mencoba segala cara namun hasilnya tetap nihil, mungkin ada masalah yang berhubungan dengan hormon Anda. Seorang spesialis di bidang pengobatan fungsional mengungkapkan bahwa ketidakseimbangan hormon bisa menjadi penyebab utama dari kesulitan dalam menurunkan berat badan. Pranav Vyas, seorang chiropractor dan ahli akupunktur yang berpraktik di pinggiran Chicago, menjelaskan lima tanda yang menunjukkan bahwa masalah penurunan berat badan Anda mungkin disebabkan oleh hormon. "Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda ini, sebaiknya periksa hormon Anda sebagai kemungkinan penyebab masalah berat badan," kata Vyas dalam sebuah video di TikTok.
Sudah Berusaha Tapi Tanpa Hasil
"Tanda pertama yang perlu diperhatikan adalah kesulitan dalam menurunkan berat badan," ungkap Vyas seperti yang dilansir oleh New York Post. "Anda mungkin sudah mencoba berbagai diet yang sedang tren dan mengikuti rutinitas olahraga yang dipromosikan oleh influencer, tetapi tetap saja tidak berhasil." Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi seperti metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Menurut laporan dari Healthline, terdapat sembilan hormon yang berpengaruh signifikan terhadap berat badan, yaitu insulin, leptin, ghrelin, kortisol, estrogen, neuropeptida Y, glukagon-like peptida-1 (GLP-1), kolesistokinin (CCK), dan peptida YY (PYY). Di antara hormon-hormon ini, kortisol dikenal sebagai hormon stres utama yang dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan nafsu makan, sehingga saat Anda mengalami stres, hasil penurunan berat badan mungkin tidak terlihat.
-
Apa saja tanda ketidakseimbangan hormon yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan? Untuk membedakan mana kenaikan berat badan karena pola diet yang kurang tepat dan mana yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, intip dulu beberapa tanda berikut ini.
-
Bagaimana ketidakseimbangan hormon mempengaruhi berat badan? Nah, ketidakseimbangan hormon sendiri terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak atau malah kekurangan hormon tertentu yang mengalir dalam darah. Kondisi yang tidak seimbang ini mempengaruhi setiap sel dan sistem di dalam tubuh sehingga dampaknya bisa menyebabkan berbagai gejala. Mulai dari perut kembung, cepat lelah, mood swing, hingga kenaikan berat badan drastis.
-
Kenapa hormon bisa memicu kenaikan berat badan? Selain itu, hormon juga bisa mempengaruhi kenaikan berat badan. Kok bisa sih? Kenali Kondisi Ketidakseimbangan Hormon Tubuh Hormon merupakan senyawa kimia yang berperan penting mempengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh. Jadi, ketika ada perubahan hormon tertentu, kondisi tubuh juga bisa mempengaruhi perubahan, bahkan memicu ketidakseimbangan hormon.
-
Ciri apa yang menandakan berat badan turun karena kanker? Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Kenapa kanker bisa menyebabkan berat badan turun? Pada kasus kanker, penurunan berat badan terjadi karena tubuh mengalami perubahan metabolisme yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker.
-
Kapan penurunan berat badan jadi gejala diabetes? Penurunan berat badan yang drastis dan tanpa alasan yang jelas dapat menjadi tanda awal diabetes.
Perut Buncit
Vyas memberikan peringatan mengenai "kantong lemak di area tengah tubuh" yang sulit untuk dihilangkan. Menurutnya, bagi pria, hal ini bisa disebabkan oleh penurunan kadar testosteron. Testosteron berperan penting dalam mempertahankan massa otot, di mana jaringan otot memiliki kemampuan untuk membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan jaringan lemak. Selain itu, jaringan lemak juga mengandung enzim aromatase yang berfungsi mengubah testosteron menjadi estrogen, yang dapat memperburuk ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Di sisi lain, bagi wanita, peningkatan berat badan di bagian tengah tubuh mungkin terjadi akibat menopause. Penurunan kadar estrogen selama periode ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut. Dengan demikian, perubahan hormonal yang terjadi pada pria dan wanita dapat berkontribusi terhadap kesulitan dalam menghilangkan lemak di bagian tengah tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi penumpukan lemak agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Tumpukan Lemak pada Area Pinggul, Paha, atau Bokong
Penambahan berat badan yang terjadi di area pinggul, paha, atau bokong disebabkan oleh estrogen. Estrogen berperan penting dalam distribusi lemak tubuh, dan saat kadar estrogen menurun, seperti yang terjadi selama perimenopause dan menopause, hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di area tersebut. Selama fase perimenopause dan menopause, ovarium mulai memproduksi estrogen dalam jumlah yang lebih sedikit, yang dapat memicu berbagai gejala, termasuk rasa panas, berkeringat di malam hari, kekeringan vagina, serta perubahan suasana hati. Menopause umumnya terjadi pada wanita berusia antara 45 hingga 55 tahun dan ditandai dengan berhentinya menstruasi, yang ditentukan setelah seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Untuk mengatasi penurunan estrogen yang terjadi, beberapa wanita memilih untuk menjalani terapi penggantian hormon. Terapi ini bertujuan untuk menggantikan estrogen yang hilang dan membantu meredakan gejala yang muncul akibat menopause. Dengan demikian, penggantian hormon dapat menjadi solusi bagi wanita yang mengalami ketidaknyamanan akibat penurunan kadar estrogen. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka selama masa ini dan mempertimbangkan pilihan yang tersedia untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Kehilangan Massa Otot
Menurut Vyas, "Nomor empat adalah Anda kehilangan otot, saat mencoba berolahraga dan bukannya menambah otot, Anda justru malah merasa lembek pada diri Anda sendiri." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang berusaha keras untuk berolahraga, mereka dapat mengalami kehilangan massa otot. Kondisi ini dapat disebabkan oleh peningkatan kadar kortisol dalam tubuh, yang berperan penting dalam metabolisme otot.
Selain itu, rendahnya kadar hormon seperti testosteron, estrogen, dan tiroid yang kurang aktif juga berkontribusi terhadap hilangnya otot. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh agar tetap sehat dan bugar. Jika tidak, upaya berolahraga bisa menjadi sia-sia, dan hasil yang diharapkan justru dapat berbalik menjadi masalah baru.
Selera Makan Meningkat
Ghrelin merupakan hormon yang dikenal sebagai "hormon lapar" yang mengirimkan sinyal ke otak untuk memberi tahu kapan saatnya untuk makan. Kelebihan ghrelin dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti pembatasan kalori, kurang tidur, atau kondisi kesehatan tertentu, termasuk anoreksia dan sindrom metabolik cachexia.
Sangat penting untuk diperhatikan bahwa kadar ghrelin dapat tetap tinggi meskipun seseorang telah mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini dapat menyulitkan individu untuk mempertahankan hasil penurunan berat badan tersebut, sehingga mempengaruhi upaya mereka dalam menjaga pola makan yang sehat.