7 Penyebab Seseorang Tetap Gemuk walau Sudah Berolahraga
Bagi mereka yang berolahraga untuk menurunkan berat badan, bisa saja olahraga tidak memperoleh hasil yang diinginkan.
Berolahraga bisa menjadi cara menjaga kebugaran sekaligus menurunkan berat badan.
7 Penyebab Seseorang Tetap Gemuk walau Sudah Berolahraga
Setiap orang memiliki berbagai alasan yang berbeda bagi mereka untuk menjalani olahraga. Salah satu tujuan orang untuk berolahraga adalah demi menurunkan berat badan atau menjaga berat badan tetap ideal.Namun, terkadang ada beberapa orang yang tetap gemuk meskipun mereka berolahraga secara teratur. Hal ini bisa terjadi akibat sejumlah kesalahan yang mereka lakukan.
Jika Anda berolahraga untuk menurunkan berat badan namun angka di timbangan tetap tidak mau turun, sejumlah hal berikut bisa jadi penyebabnya:
-
Apa dampak buruk malas berolahraga terhadap berat badan? Ketika jarang berolahraga, tubuh membakar lebih sedikit kalori dibandingkan yang dikonsumsi. Akibatnya, kalori berlebih ini akan disimpan sebagai lemak, yang lama-kelamaan memicu kenaikan berat badan. Jika nggak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada obesitas, yang merupakan pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis.
-
Apa penyebab kelebihan berat badan? Kelebihan berat badan sering kali menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes.
-
Apa yang sebenarnya menyebabkan tubuh gemuk? Yang menyebabkan peningkatan berat badan sebenarnya adalah kelebihan kalori dari segala jenis makanan, bukan hanya karbohidrat.
-
Bagaimana olahraga berlebihan membuat badan lelah terus? Olahraga yang berlebihan juga bisa menyebabkan kelelahan kronis atau overtraining syndrome. Tubuh yang terus-menerus dipaksa bekerja tanpa waktu istirahat yang memadai akan mengalami penurunan performa fisik dan mental.
-
Kenapa olahraga terlalu berat bisa sebabkan masalah kesehatan? 'Orang yang sangat fit mungkin lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan virus segera setelah berolahraga dengan intens,' kata Ernesto Nakayasu, ilmuwan biomedis dari Pacific Northwest National Laboratory (PNNL). 'Aktivitas inflamasi yang lebih rendah untuk melawan infeksi bisa menjadi salah satu penyebabnya,' sambungnya.
-
Bagaimana olahraga membantu perut buncit? Aktivitas fisik berperan penting dalam proses pembakaran lemak serta penguatan otot perut. Hal ini sangat efektif untuk mengatasi masalah perut buncit dan menjadikannya lebih kencang.
Makan Lebih Banyak Setelah Olahraga
Salah satu alasan utama seseorang tetap gemuk setelah berolahraga adalah karena mereka cenderung makan lebih banyak setelah beraktivitas fisik.
Beberapa orang merasa bahwa mereka telah membakar banyak kalori selama olahraga, sehingga mereka merasa berhak untuk makan lebih banyak atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Akibatnya, kalori yang telah mereka bakar selama olahraga tidak sebanding dengan kalori yang mereka konsumsi setelahnya, sehingga berat badan tetap bertambah.
Pemilihan Makanan yang Tidak Tepat
Selain jumlah makanan, jenis makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi berat badan.
Beberapa orang mungkin berolahraga secara rutin, tetapi mereka tetap memilih makanan yang tinggi lemak, gula, atau karbohidrat olahan. Makanan seperti ini cenderung memiliki kalori tinggi dan rendah nutrisi, sehingga meskipun berolahraga, berat badan tetap sulit untuk turun.
Olahraga yang Tidak Efektif
Tidak semua jenis olahraga memiliki efek yang sama pada penurunan berat badan.
Beberapa orang mungkin berolahraga secara rutin, tetapi mereka tidak melakukan latihan yang cukup intens atau bervariasi. Akibatnya, tubuh mereka tidak membakar kalori dengan efisien dan berat badan tetap tidak berubah.
Masalah Metabolisme
Setiap individu memiliki tingkat metabolisme yang berbeda-beda.
Metabolisme adalah proses tubuh yang mengubah makanan menjadi energi. Orang dengan metabolisme yang lambat cenderung membakar kalori lebih lambat, sehingga mereka lebih mudah mengalami penambahan berat badan meskipun berolahraga. Faktor genetik, usia, dan kondisi kesehatan juga dapat mempengaruhi tingkat metabolisme seseorang.
Masalah Hormon
Hormon dalam tubuh berperan penting dalam mengatur berat badan dan metabolisme.
Ketidakseimbangan hormon, seperti hormon tiroid yang tidak aktif atau resistensi insulin, dapat menyebabkan penambahan berat badan meskipun seseorang berolahraga. Kondisi medis seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) juga dapat mempengaruhi regulasi hormon dan berat badan.
Kurang Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Kurang tidur dapat mempengaruhi produksi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme, sehingga seseorang cenderung makan lebih banyak dan memiliki kecenderungan untuk menambah berat badan.
Stres dan Emosi
Stres dan emosi juga dapat memengaruhi berat badan seseorang. Beberapa orang cenderung mengatasi stres dengan makan berlebihan atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga berat badan mereka sulit untuk dikontrol meskipun berolahraga.
Berolahraga saja tidak cukup untuk menurunkan berat badan atau menjaga tubuh tetap langsing. Pola makan yang sehat, olahraga yang efektif, tidur yang cukup, dan manajemen stres menjadi kunci penting dalam mencapai berat badan yang ideal.