Cerita Ahok perjuangkan Djarot jadi wagub agar direstui Megawati
Kala itu, PDIP lebih mengusung Boy Sadikin daripada Djarot.
Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama bersama tiga partai pengusungnya akan mendaftarkan pencalonan untuk Pilgub DKI 2017 pada 19 September mendatang. Tiga partai tersebut yakni Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura.
Soal wakil gubernur, sejauh ini dia masih memilih Kepala BPKAD, Heru Budi Hartono, untuk mendampingi. Ahok, sapaan Basuki, mengaku tiga partai itu termasuk Teman Ahok juga tak masalah bila dirinya memilih Heru sebagai pasangan duetnya.
"Dari awal mereka sudah terserah saya. Aku juga gitu kok, pernyataan sikap ku juga mau Heru kok he-he, ya kan." kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (8/9).
Meskipun sampai saat ini, nama wagub masih diisi Heru, bukan berarti Ahok menutup pintu untuk wagubnya saat ini, Djarot Saipul Hidayat untuk dipasangkan kembali.
"Kalau PDIP mau gabung?" ucapnya santai.
Andai kata pun tidak, Ahok mengaku sudah cukup berterima kasih bisa berpasangan bersama Djarot selama dua tahun terakhir. Dia membongkar sedikit ihwal penunjukkan Djarot sebagai cawagub menggantikan dirinya sebagai gubernur saat Joko Widodo menang di Pilpres 2014.
"Kita harus hargain Pak Djarot yang sudah bareng. Istilahnya, teman-teman Pak Djarot, dulu kamu ngotot pilih Djarot. Sebetulnya PDIP itu bukan mau Djarot, mau Boy Sadikin. Itu semua orang tahu. Tapi saya kenal Djarot dari tahun 2005, dia wali kota, saya Bupati. Orang ini jujur, oke, saya kenal dia gitu loh," jelasnya.
"Memang dia orang politik lah, dia enggak bisa kerja full karena dia Ketua DPP mesti keliling, ke mana-mana. Tapi orangnya oke lah," sambungnya.
Sebenarnya, Ahok pribadi bisa memilih anak buahnya, Sarwo Handayani, saat itu. Namun PDIP lewat ketua umumnya Megawati Soekarnoputri berpesan sebagai partai pendukung, mereka tak seenaknya ditinggalkan begitu saja seperti yang dialami Partai Gerindra.
"Cuman Bu Mega waktu itu ngomong kan, 'Kamu enggak bisa dong seolah-olah partai semua dibuang'. Oke saya ngotot Djarot, ibu pun bilang, dulu ngotot gitu loh. Sama kayak kita menikah kan, tiba-tiba mau balikin anak orang pasti mertua tanya dong, emang anak gua ada salah apa? Pasti nanya kan? Dulu kamu yang ngotot, bukan kami yang paksa loh. Sampai lawan semua. Dulu saya lawan waktu itu, pokoknya saya enggak mau, saya maunya Djarot aja. Akhirnya ibu oke-oke, itu yang pilih saya kok. Sekarang pertanyaannya di balik, 'Ada salah apa sih Djarot sama lu?'. Enggak ada salah juga, itu namanya genit aja nyantol bini baru. Kira-kira gitu kan, gitu aja," beber dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ahok menjelaskan komunikasi dengan tiga partai pengusungnya terus berjalan baik bersama relawan Teman Ahok. Ahok merasa tiga partai ini cukup, tapi jika ada yang ingin bergabung, dia tak masalah selama dirinya tak mengeluarkan duit untuk keperluan kampanye.
"Nah sekarang partai 3 kan sudah komitmen mau ngusung saya, ya sudah, kalau yang mau ikut ya silakan. Saya sudah bilang sama partai-partai ini, gua enggak mau keluar duit ya, lu enggak usah bikin acara macem-macem lho. Aku sudah ngomong, jadi kalau kamu mau bikin acara keluar duit sendiri kamu. Aku cuma mau tanya siapa yang mau jadi saksi, butuh ditraining, partai kalau mau ikutan ya jalan sendiri," katanya.
"Kalau kamu mau bikin acara ya ke luar duit sendiri kamu. Aku cuma mau tanya, siapa yang mau jadi saksi untuk di-training, partai kalau mau ikutan ya jalan sendiri," pungkasnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Tak mau ambil pusing, Ahok siap lawan koalisi 7 parpol di Pilgub DKI
PDIP tersinggung dengan ucapan Ahok
Risma jadi idola parpol lawan Ahok, ini kata PDIP
Ahok ngaku pernah diskusi dengan Jokowi soal Pilgub DKI 2017
7 Parpol bertemu siang ini, bahas rencana koalisi lawan Ahok
7 Parpol konfirmasi hadir siang ini bertemu cari lawan Ahok
Ajukan judicial review, Ahok siap debat UU Pilkada di MK