Di HUT Pramuka, Ahok cerita tentang anak SD beri gratifikasi ke guru
"Ini membahayakan anak ketika dewasa nanti mereka jadi pemimpin. Karena sudah terlatih gratifikasi sejak dari kecil,".
Saat memimpin upacara peringatan Hari Pramuka ke-54 di lapangan Monas, Jumat (14/3), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat berbagi cerita tentang seorang siswa SD yang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan praktik gratifikasi. Cerita yang didapat Ahok dari petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, disadarinya bisa menumbuhkan karakter buruk terhadap anak, sehingga para orangtua harus mewaspadainya.
"Ada kasus, seorang anak kelas lima SD yang selalu meminta orangtuanya membelikan hadiah untuk orang-orang di sekolah. Dia bilang, 'Pah, Mah, saya perlu kasih hadiah lebaran kepada penjaga sekolah dan guru-guru'," ujar Ahok menirukan permintaan anak tersebut pada kedua orang tuanya.
Menganggap sang anak memiliki hati yang tulus, orangtua si anak itu pun menuruti keinginan buah hatinya tersebut. Hingga pada suatu hari, lanjut Ahok, anak tersebut sudah terlambat pergi ke sekolah, sehingga membuat sang ibu panik. Tapi justru sang anak malah terlihat santai saja menghadapi kondisi demikian.
"Tenang saja Bu, setiap tahun kan saya kasih hadiah, kalau saya yang terlambat pasti bisa masuk," kata Ahok kembali menirukan perkataan sang anak.
Perkataan itu sontak membuat ibunya amat terkejut. Untuk itu, Ahok memperingatkan kepada para orangtua, bahwa sifat anak yang demikian jelas sangat membahayakan masa depannya. Karena di usia yang sedemikian belia itu, anak itu sudah melakukan gratifikasi.
"Ini membahayakan anak-anak ketika dewasa nanti mereka jadi pemimpin. Karena sudah terlatih gratifikasi sejak dari kecil," ujar Ahok.
"Kalau di negara maju, rata-rata yang terpilih jadi pemimpin adalah yang sportif, dan suka menolong. Saya yakin adik-adik pramuka 10-20 tahun mendatang, salah satunya ada yang jadi Gubernur DKI," pungkasnya.
Untuk itu, Ahok pun mengaku akan memberikan pendidikan antikorupsi yang akan bekerjasama dengan pihak KPK. Selain itu, Ahok juga mengaku telah menginstruksikan Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni, untuk menjalankan program antikorupsi melalui sejumlah permainan untuk anak. Nantinya, permainan khusus anak dengan tema antikorupsi tersebut, juga bisa diterapkan ketika masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) di sekolah.