Dukung BBM naik, Ahok siapkan lebih banyak armada Transjakarta
"Jadi harus dinaikkan, ini urusan negara," kata Ahok.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung rencana Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menaikan harga BBM. Penggunaan BBM bersubsidi di Jakarta lebih banyak digunakan oleh kendaraan pribadi bukan kendaraan umum.
"Kita rata-rata mobil pribadi. Makanya kalau buat DKI kita lebih baik siapkan bus sama Transjakarta yang enggak begitu naik harganya," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/11).
Walaupun mendukung rencana kenaikan BBM sebesar Rp 3000 per liter, bukan berarti Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak melakukan persiapan. Ahok mengungkapkan, persiapan serupa juga telah dilakukan pemerintah pusat.
Dia mencontohkan, persiapan pemerintah pusat adalah dengan memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Makanya yang paling penting kami siapkan KIS dan KIP. Itu yang penting, terus kami juga mesti kerja dengan baik menekan inflasi, terutama kebutuhan pokok," jelas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah siap dengan kenaikan harga BBM tersebut. Sebab dia menyadari jika tidak naik, maka nilai jual rupiah akan semakin melemah. Sehingga perlu dilakukan antisipasi secepat mungkin.
"Itu nanti urusan menterilah gimana menghitungnya. Siap sajalah. Kalau kamu enggak mau naikkan dolar kita bisa Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu. Kita sudah defisit. Jadi harus dinaikkan, ini urusan negara," tutupnya.