Penghasilan nelayan pinggiran saat ini mengalami penurunan drastis.
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis
Penghasilan nelayan pinggiran saat ini mengalami penurunan drastis akibat masifnya proyek pembangunan kawasan perniagaan dan hunian di kawasan utara Jakarta dan Tangerang.
Hal tersebut mengakibatkan sumber tangkapan ikan mereka menjadi berkurang.
Dalam sehari mereka hanya mendapat hasil tangkapan seperti rajungan dengan rata-rata 3 sampai 4 kilogram seharga Rp45 ribu per kilogram.
Kondisi ini sangat jauh jika dibandingkan dengan pendapatan mereka sebelumnya yang bisa mencapai rata-rata 30 kilogram per-hari.
Pendapatan tersebut belum dipotong dengan bahan bakar minyak solar dan biaya jaring atau jala jika rusak.
Nelayan memperbaiki jaring usai menangkap rajungan di kampung nelayan Dadap, Tangerang, Selasa (08/08/2023).
Kondisi ini membuat hasil laut mereka tak sesuai harapan hingga sempat membuat mereka terkadang merugi.
Nelayan menimbang hasil menangkap rajungan 4-5 kilogram seusai melaut di kampung nelayan Dadap, Tangerang, Selasa (08/08/2023).
Mereka mengeluhkan hasil tangkapannya berkurang 25 kilogram dari sebelumnya rata-rata sehari bisa mendapatkan berat 30 kilogram.
Nelayan menerima hasil penjualan rajungan di kampung nelayan Dadap.
Hasil penjualan itu tentu jauh dari harapan mereka karena hasil tangkapan mereka berkurang drastis karena gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Hampir sepanjang hari Sabtu (23/9), langit kelabu tampak menyelimuti Jakarta. Lantas, apakah hal tersebut merupakan mendung awan hujan atau polusi udara?