Ide Awal Anies Baswedan Ubah Logo Rumah Sehat Jakarta
Pembaharuan ini dapat menjadi wajah baru bagi pelayanan kesehatan rujukan di DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengadakan pencanangan penjenamaan 'Rumah Sehat untuk Jakarta' secara serentak di lima wilayah Jakarta. Pencanangan penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta dilakukan Gubernur Anies Baswedan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
Pencanangan penjenamaan ini juga disertai dengan penyeragaman seluruh logo rumah sakit umum di seluruh wilayah DKI Jakarta. Menurut Anies, simbol yang digunakan rumah sakit di Jakarta selama ini kurang mencerminkan kesatuan. Padahal kata dia, rumah sakit sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat.
-
Kapan rumah Anies Baswedan dibangun? Rumah iini dulunya adalah joglo padepokan dan dibangun pada tahun 1743.
-
Apa saja yang unik dari rumah Anies Baswedan? Rumah Anies Baswedan keren banget, depannya tuh antik, hijau, dan unik banget. Yang bikin beda, gak ada pagar di sekitarnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang biasa nongkrong di rumah Anies Baswedan? Tempatnya gede banget, bro! Anak-anak di sekitar bisa main di sini tiap sore.
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Kenapa ada lapangan basket di rumah Anies Baswedan? Di sini ada lapangan basket keren dengan sumur resapan dan penampungan air di bagian bawahnya!
"Lalu penjenamaan ini juga menyeragamkan seluruh simbol RS se-Jakarta, karena selama ini simbolnya berbeda-beda, seakan-akan ini bukan satu kesatuan. Padahal semuanya adalah institusinya pemerintah yang memberi pelayanan kepada seluruh warga, yang warga bisa datang ke mana pun juga," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8).
Nantikan update berita Anies Baswedan di Liputan6.com
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan, Rumah Sehat untuk Jakarta hadir dengan warna dan desain logo yang baru. Logo itu kata Widyastuti, terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir.
"Rumah Sehat untuk Jakarta merupakan sebuah penjenamaan layanan kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan 31 RSUD. Sebelumnya kita memiliki logo yang berbeda-beda menjadi satu logo yang sama," kata dia.
"Logo penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir, yang merupakan salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah namun juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat,” lanjut dia.
Wajah Baru Pelayanan Kesehatan di Jakarta
Widyastuti berharap pembaharuan ini dapat menjadi wajah baru bagi pelayanan kesehatan rujukan di DKI Jakarta. Hal ini kata dia, tentunya harus didukung dengan pembentukan profesionalisme seluruh SDM untuk lebih memberikan pelayanan yang optimal.
Widyastuti mengatakan penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta merupakan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan transformasi layanan kesehatan termasuk di antaranya transformasi digital.
Dalam melaksanakan transformasi digital ini, Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Kemenkes untuk mengintegrasikan Rekam Medik Elektronik dengan Platform SATU SEHAT.
"Platform ini membuka jalan untuk mewujudkan Integrasi Rekam Medik Elektronik di seluruh fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta," ujar dia.
Selain memenuhi kebutuhan upaya kesehatan perorangan dengan menyajikan fitur pendaftaran online. Dinas Kesehatan juga menyediakan berbagai fitur layanan upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti skrining Penyakit Tidak Menular.
Disediakan juga Skrining Kesehatan Jiwa, Skrining Calon Pengantin, Pencatatan imunisasi serta informasi dan edukasi lainnya yang terintegrasi di dalam satu platform JakSehat.
Selain pencanangan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, kegiatan pencanangan ini juga dilakukan secara serentak di lima wilayah lainnya dan dihadiri oleh Walikota dan Bupati di Rumah Sakit di masing-masing wilayah secara hybrid.
Adapun lima wilayah tersebut berlokasi Jakarta Pusat berlokasi di RS Tarakan Jakarta Pusat, RS Koja Jakarta Utara,RS Pasar Minggu Jakarta Selatan, RS Duren Sawit Jakarta Timur, dan RS Kepulauan Seribu.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com
(mdk/gil)