Ini alasan Ahok copot Dirut Transjakarta
Kosasih gagal mewujudkan keinginan Ahok memindahkan warga beralih menggunakan Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja mengganti ANS Kosasih sebagai Dirut PT Transjakarta dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, Kosasih gagal mewujudkan keinginan Ahok memindahkan warga beralih menggunakan Transjakarta.
"Saya pikir sudah hampir dua tahun, tidak mengerti yang saya mau. Sekarang saya bilang, kenapa saya bentuk satu PT? Saya ingin, saya kan sudah pelajari, apa sih kelemahan sistim bus rapit transit atau kita kebal busway di Jakarta. Kenapa dengan adanya busway malahan tidak membuat orang pindah ke busway," jelas Ahok di Balai Kota, Kamis (7/1).
Ahok menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan warga enggan beralih ke Transjakarta adalah sterilisasi jalur, bus yang rusak, hingga armada tidak tepat waktu. Dia menambahkan, selama dua tahun memimpin, Kosasih tidak membawa perubahan di tubuh Transjakarta. Apalagi, banyak bus yang telah rusak namun tidak melakukan pembelian armada baru.
"Dua tahun itu lama loh. Kita kan kenapa dipusatkan ke Transjakarta, pikiran saya waktu masuk ke sini kan sederhana juga. Buat apa sih ada PT UPT bus Transjakarta kan udah oke. Tinggal panggil ada semua. Orang rute kamu saya yang tanganin kok. Terus ngeles, UPT ngeles," paparnya.
Ahok menilai pengganti Kosasih, Wakil Presiden Direktur PT Citra Mahardika Tbk (Cipaganti) Budi Kaliwono sudah tepat menduduki posisi Dirut PT Transjakarta. Pengalaman Budi dalam mengurus bisnis transportasi sudah teruji, memikirkan penumpang, tentuin jam keberangkatan, hingga kredit bank.
"Kalau ini kan enggak usah mikirin penumpang. Saya pikir kayaknya Cipaganti cocok nih," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot ANS Kosasih dari jabatannya sebagai Dirut PT Trans jakarta. Sebagai penggantinya, Ahok menunjuk Wakil Presiden Direktur PT Citra Mahardika Tbk (Cipaganti), Budi Kaliwono.
"Ya udah, kalau Cipaganti berarti dia (Budi Kaliwono)," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (7/1).
Ahok menuturkan, alasan dirinya memilih Kaliwono karena selama ini Kaliwono mampu menangani perusahaan transportasi sebesar Cipaganti. Sosok tersebut yang dibutuhkan Transjakarta.