Jokowi mau drainase di Jakarta pakai sistem terowongan
Pembangunannya menggunakan ring pipa dengan diameter mencapai empat meter.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kelanjutan kerja pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Pembangunannya menggunakan ring pipa dengan diameter mencapai empat meter.
Jokowi mengungkapkan, pembangunan drainase di Jakarta sebaiknya juga menggunakan ring pipa. Sebab dengan sistem konvensional, pelebaran selokan, dinilai sudah tidak efektif lagi.
"Drainase di Jakarta seharusnya dengan pola-pola bangunan seperti ini. Tidak dengan dicangkuli tapi dengan pengeboran dengan tunel boring. Jadi tidak setengah meter tapi mau yang lebih gede juga ada," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/2).
Dia menambahkan, pengoptimalan pembangunan drainase sudah dilakukan semenjak dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan ini Jokowi mendukung pembangunan drainase dengan sistem tunel boring.
"Kapasitasnya udah enggak nampung semuanya. Makanya perlu diperbarui dengan kapasitas yang lebih besar yang berlipat. Kalau tidak ya akan naik semuanya," ujarnya.
Terkait masalah koordinasi antara pusat dan daerah yang kadang bermasalah, Jokowi mengatakan sebenarnya tidak ada kendala. Sebab komunikasi sudah dapat dilakukan hanya dengan telepon.
"Sama aja. Enaklah. Telepon-telepon dengan DKI juga bisa lah. Tinggal telepon-telepon aja. Enggak perlulah formal-formal. Yang penting bagaimana dikerjakan dan cepat diselesaikan," pungkasnya.