Kasus Corona Terus naik, Bagaimana Stok APD di RSPI, RSUD Pasar Rebo & Wisma Atlet
Pemerintah Indonesia telah mendistribusikan ribuan alat-alat kesehatan dan juga Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa daerah. Tetapi di beberapa rumah sakit, ketersediaan APD mulai menipis.
Jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. Sampai Selasa 31 Maret kemarin, total kasus positif mencapai 1.528 orang.
Mengacu data tersebut, kebutuhan alat pelindung diri (APD) tentunya semakin meningkat. Mengingat, tenaga medis kian sibuk menangani pasien yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi adenovirus? Cara mencegah adenovirus dengan melakukan hal-hal berikut:Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar atau kecil, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum. Mencuci tangan dapat membunuh virus yang menempel di kulit dan mencegah penularan melalui kontak langsung. Menjaga jarak dengan orang yang sakit, minimal 1 meter. Menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar droplet yang mengandung virus saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara.Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Menyentuh bagian-bagian tubuh ini dapat memindahkan virus dari tangan ke selaput lendir yang rentan terhadap infeksi.Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum. Menggunakan masker dapat menutupi hidung dan mulut serta mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Masker juga dapat melindungi diri dari terhirupnya droplet dari orang lain. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, membuang sampah secara teratur, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Menjaga kebersihan lingkungan dapat menghilangkan virus yang menempel di benda-benda atau tempat-tempat umum.Menjaga kesehatan tubuh, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Pemerintah Indonesia telah mendistribusikan ribuan alat-alat kesehatan dan juga Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa daerah. Tetapi bagaimana ketersediaan APD di rumah sakit rujukan?
merdeka.com coba menghimpun data ketersediaan dari tiga rumah sakit di Jakarta:
RSPI Sulianti Saroso
Direktur Utama (Dirut) RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, mengatakan di tempatnya ketersediaan APD masih mencukupi. Cukup dalam arti untuk satu sampai dua pekan ke depan.
"Cukup, sampai saat ini masih cukup. Mungkin dua Minggu ke depan masih ada," katanya kepada merdeka.com, Rabu (1/4).
Pihak rumah sakit, katanya, sudah meminta kembali ke pemerintah. "Kita sudah minta lagi. Saya lupa jumlahnya dan lupa kapan mintanya. Tapi secara rutin sudah kita minta ke BNPB dan badan kesehatan ya," katanya.
Terpisah, Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso, Tiur Sani, juga membenarkan APD dalam jumlah cukup. Selain dari pemerintah, pihaknya juga mendapatkan donasi APD.
"Dalam tanda kutip masih ada barangnya, kan donasi selalu ada sampai langsung didistribusi. Masih ada kalau untuk seminggu dua minggu ke depan. Tapi kan kebutuhan suka mendadak, kalau pasien nya nambah kebutuhan APD nya makin banyak juga kan," ujarnya.
Untuk satu hari, lebih kurang ratusan APD terpakai menyesuaikan jumlah dokter dan perawat yang bertugas
"Kalau tim medis sekitar perawat dokter sekitar 350 tim kami. (350 per hari) Iya kalau jatuhnya segitu selama 24 jam. Kebanyakan. Kami betul-betul donatur kita tampung ya ditambah yang pemerintah, cuma sekarang berpikir seminggu dua minggu ke depan, besok kalau pasien tambah bisa berkurang kan jadi hanya sekian hari," sambungnya.
Menurut Tiur, pihaknya telah meminta ke Kemenkes. Biasanya, lanjutnya Tiur, APD tiba sebanyak 1.500 unit.
"Yang pemerintah sekali datang 1.500 ada 700 banyak lah," katanya.
RSUD Pasar Rebo
Kepala Humas dan Pemasaran RSUD Pasar Rebo, Unjuk Kita Merda, juga mengatakan ketersediaan APD di tempatnya sangat cukup. Tetapi dia tidak bisa memprediksi stok yang ada sampai kapan, sebab bergantung pada jumlah pasien yang masuk.
"Sampai saat ini kita masih ada, kita juga dari donasi-donasi banyak. Saya nggak bisa pastiin karena kebutuhan itu belum bisa pasti kondisi pasien, tapi sampai sat ini masih cukup, dengan adanya donasi kita bersyukur juga," kata Merda.
RS Darurat Wisma Atlet
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan), I Laksdya TNI Yudo Margono, juga mengatakan hal yang sama. APD di rumah sakit darurat itu masih dalam kondisi aman.
"Masih cukup, karena belum ada laporan kekurangan dari satgaskes," ujar Yudo.
Informasi yang Yudo terima, pemerintah sedang membagikan 5 juta APD ke berbagai daerah.
"Dari Kemenkes ada 5 juta APD yang akan dibagi-bagi," ujar Yudo.
(mdk/lia)