Ahok & Djarot cekcok, pedagang menderita buka lapak di PRJ Senayan
Para pedagang mengakui banyak merugi akibat membuka dagangan di PRJ Senayan.
Pelaksanaan kegiatan Pesta Raya Jakarta (PRJ) menyambut HUT ke 488 Jakarta, yang digelar di kawasan parkir timur Senayan, berbuntut panjang. Dua hari membuka dagangan, sejumlah pedagang mengeluhkan fasilitas hingga pengunjung yang jauh dari harapan.
Para pedagang mengaku sangat kecewa dengan sikap cuek yang dilakukan Event Organizer (EO). Akibatnya, mereka pun berencana melaporkan hal tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Seperti diketahui, akibat penyelenggaraan Pesta Raya Jakarta (PRJ) di Senayan ini, hubungan antara Ahok dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat retak. Menurut Ahok, pemberian izin kegiatan PRJ di Senayan tanpa koordinasi dengannya.
"Sebetulnya Wagub itu secara jujur sudah menyalahi aturan. Wagub tidak bisa mengeluarkan surat izin atas nama Pemprov. Yang berhak mengeluarkan izin itu hanya gubernur," tegas Ahok.
Ahok mengakui jika PRJ Senayan ini amburadul sehingga dia sangat menyayangkan Djarot tak hati-hati dalam membuat keputusan. Akibat ulah Djarot, kata Ahok, pedagang di PRJ Senayan mengaku banyak rugi.
Berikut derita pedagang di PRJ Senayan, dirangkum merdeka.com, Rabu (3/6):
-
Kapan Dudung Abdurachman mengunjungi Pekan Raya Jakarta? Terungkap, dia dan keluarga menikmati waktu untuk sekadar berkeliling ke salah satu event besar di Ibu Kota, PRJ yang diketahui berlangsung sejak 12 Juni hingga 14 Juli lalu.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
PRJ Senayan sepi pengunjung
Sejumlah masalah mewarnai pelaksanaan kegiatan Pesta Raya Jakarta (PRJ) Senayan. Kawasan parkir timur Senayan memang baru pertama kali mengadakan acara semacam ini dalam rangka memeriahkan HUT ke 488 Jakarta.
Pedagang mengeluhkan fasilitas yang ditawarkan di formulir tak sebanding dengan kenyataannya. Yang lebih mengesalkan pedagang, pengunjung PRJ Senayan sangat sepi.
Saat merdeka.com berkunjung ke sana sore ini, sejumlah pedagang khususnya di bagian belakang mengeluhkan pendapatan sangat sedikit selama buka stand di PRJ Senayan.
"Pendapatan di Senayan turun sekali. Kemarin pas pembukaan saja saya dapet Rp 65.000 seharian," keluh Yuyun, pedagang tas, di PRJ Senayan, Senin (1/6).
Hari pertama, kata Yuyun, pengunjung yang datang sangat sepi. Duit Rp 65.000 yang didapatnya harus dibayarkan untuk parkiran mobil yang membawa barang sebesar Rp 35.000.
"Saya tekor, mending di Monas dulu," ucapnya sedih.
Pedagang keluhkan listrik yang kurang
Selain masalah pengunjung, Yuyun juga mengeluhkan penerangan yang minim. Alhasil booth mereka remang-remang. Masalah penerangan ini pula yang jadi alasan sejumlah pedagang memilih tak berjualan lagi.
"Lampu saja kurang, masa remang-remang gini gimana orang mau beli. Selain itu lantainya juga da yang tergenang," tambahnya.
Keluhan yang sama juga dirasakan pedagang di stand barisan depan. Meski berada di posisi yang paling mudah ditemui pengunjung, tetap saja sepi pembeli.
"Pendapatan saya kurang sekali," ujar Roki.
Bahkan kata dia, janji banyak artis yang akan manggung ternyata nihil. Meski sudah balik modal, Roki tetap saja merasa panitia tak siap karena beberapa peralatan harus dibawanya sendiri seperti kabel gulung.
"Enggak ada artis datang buktinya mana, enggak ada meskipun dilayout acara pembukaan emang ada artis-artisnya tapi kenyataannya enggak ada," kata Ruki.
Dia bercerita, kondisi stand yang tak siap sempat membuat pedagang demo di hari kedua.
"Hari pertama ditutup gara-gara demo saja, aksesnya di buka pas hari ke dua. Merasa terasingin kita karena sampingnya ada jakcloth," keluhnya.
Saat ini, hanya ada beberapa stand yang masih bertahan dengan kondisi booth yang tak maksimal. Pengunjung mayoritas anak muda, itu pun hanya melihat-lihat dan membeli makanan tak ada yang membeli barang.
Pedagang mengaku rugi sudah bayar Rp 3,5 juta
Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) yang tengah digelar di Parkir Timur Senayan hingga Jumat (5/6) mendatang mengundang pro dan kontra. Penyelenggaraan acara yang tanpa izin dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) ini menimbulkan kerugian bagi beberapa pedagang di sana.
"Saya bayar sewa di sini Rp 3,5 juta dari hari pertama sampai tanggal 5 nanti dengan fasilitas 3 meja dan 3 kursi, sama listrik," kata pedagang pakaian di PRJ, Aidil, saat ditemui merdeka.com, Selasa (2/6).
Aidil kemudian mengaku jika sejak hari pertama dagangannya belum menghasilkan keuntungan. "Karena sepi banget dan nggak sesuai dengan perkiraan yang disampaikan panitia, jangankan untung, dari hari pertama saya justru rugi sampai sekitar Rp 500 ribu," jelasnya.
Pedagang berusia 26 tahun ini mengaku kecewa dengan penyelenggaraan PRJ ini dan Aidil pun akan menutup standnya jika sampai besok belum juga mendapat keuntungan.
"Kalau kecewa ya kecewa juga. Tapi mau nyalahin siapa, ini ya jadi risiko saja buat saya. Lihat sampai besok, kalau besok yang bukan hari libur masih sepi, saya udahan saja sampai besok," pungkasnya.
Pedagang PRJ Senayan rugi, eskrim cair sampai nasi uduk basi
Salah satu pedagang di Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Parkir Timur Senayan, Herman mengeluh. Herman mengaku mendapatkan banyak kerugian dibandingkan dengan keuntungan yang seharusnya bisa didapatkan dalam penyelenggaraan PRJ kali ini.
"PRJ ini kan ya enggak ada izinnya dan jelas sangat merugikan pedagang. Enggak sesuai dengan yang diharapkan," kata Herman saat ditemui merdeka.com di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/6).
Herman kemudian menceritakan kisah temannya yang harus merugi hingga puluhan juta karena sepinya PRJ. Sebab dagangan mereka tidak laku terjual.
"Kemarin teman saya harus buang eskrimnya karena mencair seharga Rp 20 juta dan nasi uduk serta ayam harus dibagikan sebanyak 200 porsi karena hampir basi. Gimana kita nggak rugi," paparnya.
Selain itu, Herman juga menambahkan, jika seharusnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), bisa meluruskan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
"Ya, seharusnya memang diperhatikan, dari segi kebersihan, keamanan, pengaturan. Diatur sedemikian rupa. Pedagang juga pasti mau diatur kok kalau untuk kebaikan bersama," turup Herman.
Pedagang PRJ akan mengadu ke Ahok
Pihak pedagang yang ikut serta dalam meramaikan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Parkir Timur Senayan sempat mengadakan unjuk rasa kepada pihak penyelenggara. Para pedagang tersebut berdemo lantaran tidak mendapatkan tempat yang sesuai untuk berdagang.
"Kemarin saya di blok G, di belakang, itu tempatnya sempit dan nggak ada omzet sama sekali. Bayar mahal tapi fasilitasnya juga jelek," kata pedagang sosis bakar, Herman, saat ditemui merdeka.com, Selasa (2/6).
Dalam unjuk rasanya bersama pedagang lain, Herman meminta agar uangnya dikembalikan karena merasa kecewa dengan fasilitas yang disediakan. Dia mengaku harus membayar sewa listrik per dua ampere senilai Rp 500 ribu di luar kelipatan.
"Saya harus bayar Rp 500 ribu per dua ampere, begitu terus kelipatannya dan untuk sewa tempat sendiri dikenakan Rp 2 juta," jelasnya.
Hingga saat ditemui, Herman mengaku baru mendapat satu pelanggan. Dia pun akan kembali berunjuk rasa, jika sampai nanti malam pihak penyelenggara belum mengembalikan uang mereka atau memperbaiki fasilitas yang ada.
"Uang kami hari ini nggak kembali, kami mau maju ke Ahok. Mau bawa lawyer juga, karena kebetulan ada anak lawyer juga yang kena. Ini kan untuk rakyat, namanya juga pesta rakyat, harusnya jangan menekan," paparnya.