Kinerja gubernur tandingan tolak disamakan dengan Jokowi-Ahok
Meski hanya dilantik sekumpulan ormas, Fahrurrozi, sudah cukup merasa sah menjadi gubernur DKI.
Meski hanya dilantik sekumpulan ormas, Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrurrozi, sudah cukup merasa sah menjadi gubernur DKI Jakarta. Dia ditunjuk menjadi gubernur tandingan Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap tak layak memimpin ibu kota karena menganut agama yang berbeda kepercayaan mayoritas penduduk di Jakarta.
Hari ini, sudah sepekan Fahrurrozi, dilantik sebagai gubernur tandingan DKI Jakarta. Kala itu, sambil mendemo kepemimpinan Ahok, Ormas FPI yang dipimpin ketuanya, Habieb Rizieq, melantik pria paruh baya itu di depan Gedung DPR DKI Jakarta.
Meski cuma gubernur tandingan, Fahrurrozi juga tak mau kalah membuat sejumlah visi misi. Dia mengaku kinerjanya sangat berbeda dengan Ahok maupun Jokowi dulu. Padahal secara garis besar sangat mirip dan terkesan menyontek.
Berikut rancangan kinerja gubernur tandingan yang tak mau disamakan dengan Jokowi maupun Ahok:
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
Buat blusukan tapi namanya jabat erat dengan rakyat
Agar dekat warga Jakarta, Fahrurrozi juga siap blusukan seperti yang dilakukan Jokowi terdahulu dan kini dilakukan Ahok. Sejak dilantik pada 1 Desember lalu, dia sudah satu kali melakukan kunjungan warga.
Fahrurrozi, menemui ibu-ibu pengajian Majelis Taklim di Yayasan Al Muslimat, Jalan Jatinegara Timur IV No. 29 Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam pengajian yang diikuti puluhan ibu-ibu warga setempat tersebut, Bang Rozi, sapaannya, meminta restu kepada ibu-ibu dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur tandingan.
"Ini bentuk silaturahmi aja dengan warga yang biasa sehari-hari saya lakukan, bukan blusukan ya, saya lebih menyebutnya silaturahmi. Saya mohon doa restunya," ujar Bang Rozi.
Di tangannya, Jakarta menjadi contoh kota se-Indonesia
Setelah ditunjuk jadi gubernur tandingan dan melakukan blusukan perdana, Fahrurrozi segera menyusun dan menyiapkan struktur jabatannya. Seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Fahrurrozi akan menunjuk nama-nama untuk menjadi kepala dinas di satuan yang dibentuknya.
"Nanti ada timnya, bagian penerangan, kesehatan, perbaikan jalan dan lain sebagainya. Lihat nanti dan tergantung di lapangan," jelas Pengurus Presidium Penyelamatan Jakarta, Amir.
Lebih jauh, lanjut Amir, di bawah kepemimpinan Fahrurrozi, Jakarta akan menjadi kota percontohan bagi kota-kota lainnya. Dengan slogan 'Jabat erat dengan rakyat', masalah banjir dan lainnya diyakini dapat segera diatasi. Terlebih bilamana sejumlah kepala bagian telah dibentuknya.
"Bang Rozi akan mengonsolidasikan pemetaan wilayah, implementasi ke bawah jalan terus. Nanti tinggal menunggu pelantikan di DPRD," tuturnya.
Seperti Jokowi, Bang Rozi juga mau jadi gubernur sederhana
Saat masih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, Joko Widodo, menolak menerima gajinya. Serupa dengan Ahok, Fahrurrozi, pun memilih tak mau menikmati gaji pokok.
Mirip dengan Ahok, gubernur tandingan ini juga siap bekerja tak digaji. Walaupun sebenarnya, agak sedikit aneh dari mana anggaran penggajian dan siapa yang menggaji seorang gubernur tandingan.
"Tidak digaji, beda dengan Ahok, Ahok takut enggak makan segala sabetan ilang. Tapi gubernur kami tidak takut, karena dia ikhlas pilihan rakyat tanpa gaji," ujar pria yang akrab disapa Bang Rozi ini.
Rozi menambahkan, pelantikan Ahok yang berlangsung di Istana Negara beberapa waktu lalu adalah pelanggaran hukum, atau inkonstitusional. Sebaliknya, dia mengklaim pelantikannya gubernur tandingan di depan Gedung DPRD konstitusional karena dipilih dan ditunjuk oleh rakyat.
"Selama jadi Wagub Ahok gagal," sahut Rozi.