Megawati Sebut Jakarta Amburadul, PDIP Nilai DKI Mestinya Jadi Kota Mahasiswa
"Ibu Mega memberikan perhatian yang luar biasa terhadap pembangunan Jakarta. Ibu Mega memicu agar pembangunan di sektor pendidikan ditingkatkan lagi," kata Pantas saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/11).
Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan menilai, kritik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan bentuk perhatian. Sebelumnya, Megawati menyebut Jakarta amburadul.
Pernyataan amburadul ini keluar dari mulut Mantan Presiden ke-5 RI saat menghadiri acara Penganugerahan Kota Mahasiswa secara virtual, Selasa (10/11).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kenapa PDIP berencana membawa kasus kecurangan ke Mahkamah Konstitusi? PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ibu Mega memberikan perhatian yang luar biasa terhadap pembangunan Jakarta. Ibu Mega memicu agar pembangunan di sektor pendidikan ditingkatkan lagi," kata Pantas saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/11).
Menurutnya, pernyataan yang keluar dari mulut Mantan Presiden ke-5 RI tersebut merupakan suatu kritik yang membangun. Kritikan tersebut bisa memotivasi Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk lebih optimal pada setiap pembangunan di seluruh sektor.
"Kita ambil positifnya saja. Itu adalah sebuah kritik yang konstruktif. Berarti ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Saya pikir tidak produktif kalau kita membela diri," ujarnya.
Selain itu, Pantas juga setuju dengan sikap Megawati yang menyayangkan mengapa Jakarta tidak bisa menyandang gelar Kota Mahasiswa. Padahal, kata Pantas, tidak ada satu pun kota atau negara maju yang tidak menomorsatukan pendidikan. Dia menilai, kemajuan suatu kota sangat erat kaitannya dengan pendidikan.
"Soal pendidikan ini kan suatu status bergengsi, nah DKI Jakarta seharusnya bisa menjadi Kota Mahasiswa. Suatu kota kan harus komplet, bukan hanya kota transportasi saja, tapi kan harus menjadi kota yang pendidikannya maju, kesehatannya maju," tuturnya.
Singgung Penghargaan
Anggota Fraksi PDIP itu kemudian menyinggung masalah penghargaan kelas internasional yang baru diraih oleh Jakarta, yaitu Sustainable Transport Award (STA) 2021.
Menurutnya, warga DKI Jakarta tidak perlu memiliki euforia yang berlebihan. Sebab, penghargaan tersebut merupakan hasil dari pembangunan berkelanjutan sejak zaman Gubernur Sutiyoso.
"Soal penghargaan STA 2021 itu kan sebuah kesinambungan yang diawali dari penataan Transjakarta zaman Pak Sutiyoso. Ini pembangunan berkelanjutan, yang mana pada masa gubernur sekarang mulai lah lebih terkoneksi semua moda-moda transportasi," kata Pantas.
Selain itu, lanjut dia, kemajuan pembangunan infrastruktur di Jakarta juga didukung oleh pemerintah pusat. Sebab, Pemerintah Pusat memang tengah fokus menata konektivitas moda-moda transportasi di Jakarta sebagai solusi dari berbagai masalah di Ibu Kota, misalnya kemacetan.
"Pembangunan Jakarta kan banyak dukungan dari APBN. Tidak sepenuhnya pakai anggaran APBD," tutupnya.
(mdk/rnd)