Nasib bisnis 'halal' di Kalijodo terpaksa ikut dibongkar Ahok
Para buruh pabrik terpaksa jadi pengangguran gara-gara pembongkaran.
Bisnis esek-esek bukan menjadi satu-satunya mata pencarian Kalijodo, Jakarta Utara. Ada juga pengusaha 'halal' berdiri di lokalisasi itu. Salah satunya sebuah pabrik bihun yang berlokasi di belakang area prostitusi itu.
Kawasan Kalijodo segera dibongkar pada 29 Februari mendatang, untuk mengembalikan sebagai zona hijau. Tentu itu membuat pabrik bihun yang berdiri sejak tahun 1967 ini, bakal tidak beroperasi lagi.
Meski belum dilakukan pembongkaran, namun para pekerja sudah tidak lagi bekerja. Kahiri, salah seorang karyawan pabrik, menyatakan para rekan seprofesinya pemberhentian produksi itu dimulai pada hari ini.
Kahiri mengaku pabrik tempatnya sehari-hari mencari nafkah sudah diberikan surat dari aparat untuk segera dibenahi. Namun, itu dirasa sulit dilakukan dalam waktu cepat.
"Hari ini sudah enggak kerja, kemarin masih. Barusan tadi siang Camat, Lurah, Polisi, Satpol PP udah ketemu bos kasih surat," ujar Kahiri kepada merdeka.com, Kamis (25/2).
"Biar suruh rapih-rapih kita enggak punya tempat. Masalahnya suruh rapih cepat-cepat, ya tidak bisa. Bongkar-bongkar setengah tahun itu juga harus pake forklift. Bos sudah ngomong minta kasih waktu," tambah Kahiri.
Kahiri mengaku tidak mengetahui nama bos pemilik pabrik tempatnya bekerja. Meski begitu, dia tahu pabrik itu dikelola bos yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat.
Pabrik bihun tersebut mempekerjakan delapan orang karyawan laki-laki dengan pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing. Kahiri sendiri bertugas untuk mengolah bahan bihun.
Terkait penertiban, dirinya mengaku belum tahu akan mencari kerja ke mana lagi. Sejauh ini dia hanya ingin balik ke kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat. "Ya bagaimana lagi kita enggak bisa apa-apa. Sudah dari muda di sini, ya terpaksa pulang kampung," ujarnya.
Pabrik yang berada di pinggir kali tersebut kini masih mempunyai stok bihun yang belum terjual. Pabrik ini dalam sehari bisa memproduksi hingga 12 karung bihun dengan satu karungnya mempunyai bobot 50 kilogram.
Kahiri dan para rekan kerjanya di pabrik bihun ini masih berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok bisa mengundur pembongkaran.
"Tolong sampaikan saja ke gubernur tolong kasih waktu, begitu", terangnya.
Baca juga:
Curhat pedagang bakso di Kalijodo salahkan Ahok
Ini aturan bagi para PSK yang dibuat para Mami di Kalijodo
Curhatan sedih PSK Kalijodo ditinggal sang ayah
Intip kamar 'birahi' bertarif tinggi di Kalijodo
Potret memilukan kamar PSK Kalijodo, Juz amma semeja dengan kondom
Fakta-fakta miris para PSK Kalijodo bertahan hidup
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.