PDIP siap jadi pelabuhan terakhir politik Ahok
Di mata Maruarar, Ahok sosok yang bersih dan tak gampang dipengaruhi.
Sudah dua kali Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengadakan pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kedekatan itu kemudian diartikan Ahok, sapaan Basuki akan berpindah dari bendera Gerindra ke PDIP.
Menanggapi isu itu, Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengklaim partai mereka sangat terbuka pada siapa pun yang ingin bergabung termasuk Ahok.
"Kalau dia nyaman di PDIP ya silakan kalau mau datang. Siapa tahu PDIP jadi pelabuhan terakhir Pak Ahok," ujar pria yang akrab disapa Ara itu di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/1).
Ara juga mengamini pernyataan Ahok yang mengaku cukup banyak bersahabat dengan kader PDIP. Ara sendiri mengklaim sejak 2006 sudah mengenal baik Ahok.
"Waktu itu dia masih bupati, saya datang ke kediaman dia pukul 10 malam. Saat itu dia sendiri yang membukakan pintu dan memberi saya makanan kwetiau," terangnya.
Meski isu perpindahan itu begitu kencang, Ara menegaskan PDIP belum pernah meminta secara langsung pada Ahok untuk bergabung. "Kami tidak mau menarik-narik dia dari partai lain. Kalau mau bergabung, kami bersyukur. Pak Ahok orangnya bersih, tegas dan soal politik, dia tidak bisa dipengaruhi tapi dia tidak bisa dilarang juga," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ara mengatakan kehadirannya di Balai Kota sore ini untuk bertemu Gubernur Jokowi.