Pemprov DKI sediakan Safe House buat korban intimidasi
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menegaskan akan membantu memberikan safe house (rumah aman) bagi para korban intimidasi. Kondisi ini terkait adanya insiden dugaan intimidasi ormas FPI kepada seseorang di wilayah Cipinang Muara.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menegaskan akan membantu memberikan safe house (rumah aman) bagi para korban intimidasi. Kondisi ini terkait adanya insiden dugaan intimidasi ormas FPI kepada seseorang di wilayah Cipinang Muara.
"Kalau perlu safe house juga menggunakan kantor kami. Tapi lebih penting lagi misalnya kami bisa bantu bangun di asrama polisi, malah bagus ini. Bangun saja kami bisa bantu di sana," kata Djarot, Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
Tidak hanya untuk korban intimidasi, Mantan Wali Kota Blitar itu juga berniat menyediakan safe house bagi pada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Menurutnya wacana untuk menyediakan safe house itu sudah lama diperbincangkan olehnya dan juga Ahok.
"Termasuk bukan hanya masalah itu, misalnya KDRT. Suaminya mukulin istrinya, istrinya diantar, masa suaminya berani ke sana untuk melakukan tindakan kekerasan. bukan hanya untuk masalah ini saja, tapi juga KDRT, kita udah bicarakan lama dengan pak ahok untuk bicarakan safe house seperti ini," ungkapnya.
Kendati demikian, Djarot tetap berharap aparat penegak hukum bisa bertindak tegas agar hal itu tidak terulang kembali. Tambahnya, sikap intimidasi itu tidak boleh dilakukan oleh individu atau ormas manapun.
"Saya berharap betul bahwa aparatur kepolisian itu bisa bertindak lebih tegas lagi supaya kejadian ini tidak dilakukan secara berulang ulang oleh kelompok manapun juga," pungkasnya.
Sebelumnya beredar video seorang remaja pria sedang diintimidasi belasan orang beredar di media sosial. PMA (15) diduga mengalami kekerasan karena menghina pimpinan FPI Habib Rizieq Syihab lewat statusnya di Facebook.
Peristiwa itu terjadi di RW 03 Cipinang Muara, Jakarta Timur. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 19 detik terlihat PMA sedang diinterogasi oleh belasan orang dari FPI. Ada juga pria yang menampar wajah PMA.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini dua orang yang melakukan kekerasan sudah diamankan. "Iya dua orang diamankan. M dan U dibawa ke Polda Metro. Ya si M sudah mengakui ada intimidasi. Si M dari FPI, satu lagi juga," kata Andry kepada merdeka.com, Kamis kemarin.
Polisi juga sudah mengevakuasi PMA beserta ibu dan keluarga dari kediamannya di Cipinang Muara. Mereka dibawa sampai proses hukum selesai. PMA akan membuat laporan.
Informasi dihimpun intimidasi dilakukan pada Minggu (28/5) pukul 24.00 WIB, di kantor RW 3 Kelurahan Cipinang Muara. Pengurus RW yang ada di lokasi kejadian akan dimintai keterangan.
Tindakan ini merupakan persekusi. Persekusi adalah perburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti, dipersusah, atau ditumpas. Polisi masih terus mendalami motif penganiayaan tersebut.
Diberitakan juga kini, PMA kini sudah berada di tempat yang aman. Polda Metro Jaya menjemput PMA dan keluarganya untuk dibawa ke tempat yang dirahasiakan demi keamanannya.