Perampok rumah mayor TNI AL tewas ditembak di Jakarta Timur
Pelaku sudah menjadi target operasi polisi sejak beberapa minggu lalu.
Pelaku pencurian yang tewas tertembak di Jalan DI Panjaitan Jakarta Timur merupakan salah seorang buronan pelaku perampokan rumah anggota TNI AL berpangkat mayor di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Peristiwa tersebut terjadi sekitar satu bulan lalu.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Hery Heryawan mengatakan, pelaku memang sudah menjadi target operasi polisi sejak beberapa minggu lalu. Setelah mendapat informasi, polisi kemudian melakukan pengejaran.
"Kejadian pertama di Duren Sawit korban salah satu teman kita seorang pamen (perwira menengah), kelompok ini beraksi di beberapa TKP di Jakarta," kata Hery, di lokasi kejadian, Senin (25/5).
Menurutnya, kelompok yang diduga sindikat Cirebon ini tidak segan-segan untuk menghabisi nyawa korbannya saat beraksi.
"Modusnya mereka masuk ke rumah dengan kekerasan, jika korban melakukan perlawanan pelaku tidak segan-segan untuk melakukan penembakan," jelasnya.
Hery menjelaskan, anggota Jatantras Polda langsung melakukan pengejaran terhadap salah satu tersangka yang belum diketahui identitasnya. Ditambahkan dirinya, saat hendak ditangkap, pelaku justru mencoba melarikan diri, dan mengancam anggota dengan senjata api.
"Kita melakukan pembuntutan terhadap salah seorang tersangka ketika pengejaran sampai TKP yang bersangkutan sudah diminta anggota untuk tidak bergerak tetapi yang bersangkutan mengeluarkan senjata api. Anggota terpaksa menembak hingga pelaku tewas," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi tembak-tembakan antara petugas kepolisian dan pelaku pencurian kendaraan bermotor terjadi di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam peristiwa ini dua orang petugas kepolisian dikabarkan terkena tembak, sedangkan pelaku yang belum diketahui identitasnya tewas terkena timah panas.
Kusnanto (45) seorang saksi mata mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB siang tadi. Pelaku yang mengendarai mobil Honda Jazz E 333 LS berwarna silver memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, sekitar 50 meter dari kantor Samsat Jakarta Timur.
"Pelaku markir mobil, lalu dia keluar mobil dan masuk ke dalam pabrik keramik. Nah pas keluar sudah ditunggu polisi, dan terjadi tembak-tembakan," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.