Pimpin Jakarta, Djarot tetap koordinasi meski Ahok ada di penjara
Djarot Saiful Hidayat menegaskan tetap melakukan koordinasi dengan Basuki T Purnama (Ahok) dalam menjalankan roda pemerintahan daerah. Meski posisi Ahok tahanan kasus penistaan agama.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan tetap melakukan koordinasi dengan Basuki T Purnama (Ahok) dalam menjalankan roda pemerintahan daerah. Meski posisi Ahok tahanan kasus penistaan agama.
Koordinasi itu nantinya diwakilkan kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Djarot mengatakan, koordinasi tidak akan dilakukan setiap hari dengan Ahok. Terlebih, Ahok berpesan agar tidak semua kegiatan harus dikoordinasikan dengan dirinya.
"Setiap saat kan bisa ya (koordinasi), sekarang di Mako Brimob dan ini Pak Sekda juga koordinasi ke sana. Tapi kita enggak bisa tiap hari tentunya, kalau setiap hari ya enggaklah. Beliau juga tidak menuntut setiap hari kok," tegas Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5).
Dia menambahkan, bekas gubernur DKI Jakarta itu biasanya hanya mempertanyakan kebijakan tengah dikerjakan. Salah satu diminta untuk terus dapat dilakukan adalah tetap menerima pengaduan warga.
"Dia (Ahok) akan tanya beberapa kebijakan yang kita kerjakan, termasuk yang tadi saya sampaikan itu beberapa hal ketika saya ketemu pada tadi malam," ujarnya.
Di samping itu, Djarot juga sempat meneteskan air mata saat melihat massa pendukung Ahok memadati Balai Kota DKI Jakarta. Dia mengaku merasa terharu dengan gerakan masyarakat kepada rekan kerjanya itu.
Djarot mengatakan, bukan sedih saat melihat aksi warga memberikan dukungan dengan menyanyikan lagu nasional. Terlebih, hari ini merupakan pertama kali dirinya bertugas sebagai pengganti Ahok.
"Saya bukan sedih ya, tapi terharu dengan, inikan sebetulnya saya kali pertama masuk sebagai Plt ya, kemudian disambut dengan semangat nasionalis yang mana itu sebetulnya mereka mengirimkan pesan, bukan hanya kepada saya, bukan hanya kepada warga Jakarta tetapi kepada masyarakat Indonesia," kata Djarot.
Dia mengungkapkan, pesan semangat tersebut sebenarnya bukan hanya untuk dirinya dan Basuki tetapi seluruh rakyat Indonesia. Di mana mengingatkan kita untuk tetap bangga menjadi warga negara Indonesia dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pegangan.
"Dan pesan-pesan itu sudah kita sampaikan, saya harapkan betul apapun yang kita alami kemarin akan semakin menguatkan kita, itu awal perjuangan kita untuk kembali lagi ke jiwa pancasila, kembali lagi mencintai pancasila," terangnya.