Revitalisasi Waduk Setiabudi Barat, Pemprov DKI pakai dana CSR
Pemprov DKI Jakarta berencana merevitalisasi eksisting Waduk Setiabudi Barat Jakarta Selatan. Waduk itu kini dalam kondisi tidak terawat dan air limbah berwarna hitam mengeluarkan bau tak sedap hingga lingkungan sekitar.
Pemprov DKI Jakarta berencana merevitalisasi eksisting Waduk Setiabudi Barat Jakarta Selatan. Waduk itu kini dalam kondisi tidak terawat dan air limbah berwarna hitam mengeluarkan bau tak sedap hingga lingkungan sekitar.
Rencananya waduk it bakal diintegrasikan dengan kawasan Waduk Setiabudi Timur dan Waduk Melati yang berada berjarak tak begitu jauh.
"Jadi airnya masih tidak bagus. Air limbah masih bau. Nanti kita akan perbaiki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di situ. Sehingga airnya bersih (karena) kondisi sekarang masih kurang baik, airnya hitam," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (6/7).
Mantan Walikota Blitar ini mengatakan revitalisasi waduk Setiabudi Barat tak akan menggunakan APBD DKI. Tetapi menggunakan dana CSR dari pengembang PT Permadani Khatulistiwa Nusantara. Diperkirakan biaya revitalisasi waduk tersebut akan menghabiskan dana sebanyak Rp 133 miliar.
"Belum dihitung. Gambarannya Rp 133 miliar. Itu hitungan kasarnya. Masih dihitung lagi," kata Djarot.
Kepada pengembang Djarot meminta revitalisasi bisa dilakukan dalam waktu singkat. Nantinya bila waduk telah direvitalisasi tak akan sangat bermanfaat untuk pengendalian banjir. Tak hanya itu, waduk pun dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk interaksi warga.
"Kalau ini selesai, daya dukungnya, supporting sudah siap di kawasan itu. Itu kan semua pembuangan air itu sebagian diolah di situ. Sebelum masuk ke waduk, diolah juga. Maka IPAL-nya harus bagus. Setelah kita olah bersih, baru masuk ke waduk sehingga tidak bau," terang Djarot.
Djarot mengatakan revitalisasi waduk telah dilakukan sejak tahun 2014. Namun hingga kini tak kunjung selesai. Hal inilah yang membuat mengambil keputusan untuk menyerahkan revitalisasi kepada pengembang dengan catatan selesai dalam waktu saru bulan.
"Iya kan sudah dimulai tahun 2014. Jadi kita putuskan, ini skala prioritas untuk pengembangan Waduk Setiabudi Barat," paparnya.
Kepada pengembang, Djarot juga meminta agar revitalisasi sekaligus dengan pengintegrasian dengan waduk Setiabudi Tinue dan waduk melati. Revitalisasi yang dilakukan juga akan memperbaiki sistem pengelolaan air limbah dan membangun park and ride yang terhubung dengan beberapa kawasan strategis di Dukuh Atas.
Sebab lanjut dia, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang kawasan tersebut akan menjadi daerah yang sibuk. Hal jni menyusul selesainya berbagai moda transportasi masal yakni MRT, LRT, TransJakarta dan Kereta Bandara. Sehingga untuk parkir kendaraan diarahkan di kawasan waduk tersebut.
Tak hanya itu, Djarot memastikan akan banyak menanam pohon di sekitar waduk untuk mengatasi polusi udara. Area jogging Track pun bakal disiapkan sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga Jakarta.
"Desainnya sudah ada. Tinggal keputusan kerja sama dengan PT Permadani untuk pembiayaan," pungkasnya.