Sidak gedung di Jl MH Thamrin, Anies temukan banyak pelanggaran
Sidak gedung di Jl MH Thamrin, Anies temukan banyak pelanggaran. Di gedung hotel itu, ia meninjau beberapa fasilitas terkait pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hasil sidaknya, Anies menyampaikan banyak pelanggaran yang ditemukan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sidak ke salah satu gedung di kawasan Jalan MH Thamrin. Anies datang bersama Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta Pemanfaatan Air Tanah di Bangunan Gedung dan Perumahan.
Di gedung hotel itu, ia meninjau beberapa fasilitas terkait pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hasil sidaknya, Anies menyampaikan banyak pelanggaran yang ditemukan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
"Di sini terlihat banyak sekali ketentuan-ketentuan bahkan ketentuan perundang-undangan yang tidak ditaati. Itu sebabnya mengapa kita melakukan pengawasan lebih ketat. Efek pengerusakan lingkungan hidup yang terjadi amat besar," jelasnya, Senin (12/3).
Gedung hotel itu, kata Anies, tak memiliki sumur resapan. Tidak adanya sumur resapan merupakan kesalahan mendasar.
"Jadi air yang digunakan di hotel ini dialirkan keluar dan menyumbang pada banjir kalau sedang ada hujan yang deras. Kenapa? Karena bukan dimasukkan ke dalam tanah," paparnya.
Anies juga menemukan instalasi pengolahan air limbah atau IPAL memiliki banyak masalah. Aturan menyangkut prinsip pengelolaan limbah tidak dijalankan.
Pelanggaran lain yang ditemukan ialah sumur dalam yang izinnya telah habis. Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) terakhir dibuat pada 2013 dan saat ini sudah tidak berlaku atau kedaluwarsa.
"Peletakan alat ukur dan lain-lain tidak sesuai dengan ketentuan. Pesan kita tegas, bantu selamatkan Jakarta dari kerusakan lingkungan hidup," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Anies juga meminta kepada semua pengelola gedung tinggi bahwa tim akan mendatangi mereka. "Kita akan periksa seluruh fasilitas Anda. Siapkan semua data, sampaikan dengan jujur, sampaikan dengan apa adanya. Nanti kita akan lakukan koreksi sama-sama," tegasnya.
Tujuan dibentuknya tim pengawasan ialah untuk mengubah perilaku. "Bukan semata-mata mencari siapa yang salah, bukan semata-mata untuk menghukum. Tetapi ini adalah untuk perbaikan di Jakarta," jelasnya.
Ia juga meminta kepada para profesional yang bekerja di gedung-gedung tinggi agar membantu Pemprov DKI memeriksa fasilitas di tempat kerjanya, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. "Pastikan tempat Anda kerja, gedung-gedung itu dikelola dengan benar sehingga kita bersahabat pada lingkungan," jelasnya.
Anggota Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta Pemanfaatan Air Tanah di Bangunan Gedung dan Perumahan, Khadijah menyampaikan secara teknis temuan tim di bangunan hotel salah satunya soal kualitas grease trap atau jebakan lemak.
"Pipanya itu harus diperbaharui, banyak sampah di dalam. Yang seharusnya lemak itu harus diangkat, tetapi itu tadi kita sudah lihat, semuanya sudah seperti koral, sudah mengeras karena grease trap-nya tidak berfungsi dengan benar," jelasnya.
Grease trap berfungsi untuk menahan lemak dari dapur agar tidak terbawa ke dalam saluran air. Tapi dalam temuan di hotel itu, lemak terbawa ke dalam saluran air dan bahkan sampai tempat penampungan air.
Anggota tim lainnya, Edi menyampaikan pihaknya menemukan titik sumur yang terlalu jauh dari meteran. "Titik sumur itu tidak boleh jauh dari posisi meter yang terpasang dan di sini itu terjadi. Kurang lebih hampir 20 meter dan itu sudah menyalahi ketentuan," jelasnya.
(mdk/eko)