Soal Cagar Budaya, Ketua Gerindra DKI Minta Megawati Pelajari Monas
Soal Cagar Budaya, Ketua Gerindra DKI Minta Megawati Pelajari Monas. Taufik juga membantah apabila Monas adalah cagar budaya. Megawati sebelumnya mengatakan Monas adalah cagar budaya sehingga menolak gelaran Formula E di sana.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempertanyakan keputusan Pemprov DKI Jakarta yang bakal menjadikan kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai titik perlintasan Formula E. Gerindra DKI angkat bicara menanggapi hal tersebut.
Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik menyebut apabila Monas adalah icon Jakarta. Sehingga wajar Monas menjadi ajang Formula E.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa yang memberikan Megawati Hangestri julukan "Megatron"? Megawati punya kelebihan dalam melepaskan smes-smes yang keras dan sehingga sulit dibendung lawan. Penampilannya yang seperti 'mesin pendulang poin' membuat Megawati mendapat julukan Megatron dari penggemar voli Tanah Air.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Bagaimana Megawati memulai karir atletiknya? Megawati memulai karir atletiknya pada usia 14 tahun dan berhasil menjadi bagian penting dalam tim Surabaya Bank Jatim pada Livoli Divisi Utama 2015.
-
Kapan acara syukuran ulang tahun Titiek Soeharto diadakan? Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres suara terbanyak Prabowo Subianto menghadiri acara ulang tahun Siti Hediati Hariyadi atau kerap disapa Titiek Soeharto yang ke 65 tahun di kediaman Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4) malam.
"Kan yang mau dikedepankan kan Monas. ya Jakarta kan di Monas lah. Emang kenapa?" kata Taufik saat dikonfirmasi, Kamis (20/2).
Taufik juga membantah apabila Monas adalah cagar budaya. Megawati sebelumnya mengatakan Monas adalah cagar budaya sehingga menolak gelaran Formula E di sana.
"Monas cagar budaya apanya. Pelajari dulu, Monas. Coba tanya dulu. Kan tugunya (yang jadi cagar budaya), cagar budaya apanya," ucapnya.
Taufik mengingatkan yang cagar budaya hanya tugu Monas saja. "Kalau kawasan semua cagar budaya, kenapa itu dibikin jalanan. Itu Pak Sutioso mager (ngaspal Monas) itu. makanya tanya dulu, yang dimaksud cagar budaya di Monas itu di mana," ujarnya.
Wajar Semua Tokoh Komentar
Taufik pun menyebut wajar apabila ada pihak yang mempertanyakan, bukan berarti menolak. "Kalau pertanyakan kan bukan berarti menolak tetapi bertanya, ya dijelaskan," katanya.
Ia menyebut Jakarta adalah semua tokoh, sehingga semua berhak berkomentar. "Boleh saja, Jakarta tempat semua tokoh. sebagai warga Jakarta berhak. kan bukan menolak itu, mempertanyakan itu, maka perlu ada jawaban. ada pertanyakan di Monas maka di jawab dong," katanya
"Makanya, pas ada yang menolak, ditanya kenapa menolak. Ada argumennya, kasih argumen kenapa di Monas. Ada dialog," tambahnya.
Sebelumnya, Megawati mengaku heran mengapa Formula E harus di Monas.
"Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa bikin Formula E itu harus di situ? Kenapa Enggak di tempat lain, kan peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu, jangan melanggar aturan," ujar Megawati saat berpidato di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Megawati menilai, Pemprov DKI semestinya bisa menggelar Formula E di tempat lainnya. Sebagai cagar budaya, disayangkan bila kawasan Monas harus diubah karena gelaran Formula E. Terlebih memang ada aturan tidak boleh mengubah kawasan cagar budaya.
"Monas itu di dalam keputusan peraturan itu adalah Cagar Budaya, tetapi jangan pula saya dibentur benturkan sama Pak Anies (Baswedan), tetapi saya hanya ngomong Monas itu adalah sudah pasti peraturan nya Cagar Budaya," kata Megawati.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com