Soal pendamping Ahok, anggota DPRD DKI minta PDIP-Gerindra damai
Publik akan semakin antipati dengan partai politik jika PDIP dan Gerindra terus berkonflik.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto meminta PDIP dan Gerindra berdamai untuk bersepakat memilih wakil gubernur yang akan mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya, jika PDIP dan Gerindra terus berkonflik soal siapa orang yang bakal menjadi Wagub DKI, rakyat yang akan dirugikan. Selain itu, publik akan semakin antipati dengan partai politik.
"Cobalah untuk elite kedua partai, masing-masing partai ini bisa mengambil kebijaksanaan dari kondisi masyarakat yang tengah susah sekarang ini. Jangan sampai konflik dijadikan interest, nah itu sudah bahaya. Gak bagus. Masa di semua situasi saat ini partai yang ambil keputusan, peka lah terhadap kondisi masyarakat sekarang ini," kata Wahyu di DPRD DKI Jakarta, Jumat (10/10).
Dia mengaku tak mau ambil pusing siapa yang bakal mendampingi Ahok nantinya. Dia juga mendesak PDIP dan Gerindra segera menentukan siapa yang bakal menjadi Wagub DKI.
"Kalau saya adalah elite kedua partai tersebut (PDIP dan Gerindra), saya akan duduk bersama sambil makan dan ngopi santai, terus berembuk untuk kebaikan masyarakat Jakarta. Harus ada pergerakan, gerak cepat gitu loh. Kalau seperti sekarang kan kasihan masyarakat," ujarnya.
Saat ditanya jika kedua partai tetap tidak menemui kesepakatan hingga 20 Oktober nanti, Wahyu berharap tidak sampai seperti itu.
"Berikan yang terbaik untuk masyarakat Jakarta. Demi masyarakat Jakarta yang saya cintai," ujarnya.