Sumarsono: Saya lebih keras dari Ahok!
Keluhan warga atas kinerja Pemprov DKI Jakarta meningkat melalui aplikasi Qlue sejak ditinggalkan Basuki T Purnama (Ahok). Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menegaskan telah bekerja maksimal.
Keluhan warga atas kinerja Pemprov DKI Jakarta meningkat melalui aplikasi Qlue sejak ditinggalkan Basuki T Purnama (Ahok). Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menegaskan telah bekerja maksimal.
"Sistem saya lebih keras dari Pak Ahok. Bahkan PHL yang kampanye saya skorsing termasuk PNS yang bolos saya pecat," kata Sumarsono di Balai Kota, Rabu (30/11).
Dirinya juga menegaskan akan melakukan peninjauan langsung terkait keluhan di masyarakat. Namun, dirinya menolak bila pihaknya bekerja lebih lalai. Sehingga tidak ada hubungannya dengan cutinya Ahok.
"Kita sudah bekerja keras. Saya yakin semangatnya tetap melayani. Saya melihat tidak ada penurunan. Kalau ada penurunan nanti saya cek langsung," tegasnya.
Sumarsono mengimbau warga lebih sabar ketika keluhannya tidak direspon dengan cepat. Dia berdalih keterlambatan lantaran DKI Jakarta tengah mengalami banyak permasalahan dan sulit diselesaikan dalam dalam waktu singkat. Tetapi dia menjamin akan tetap mengutamakan kepentingan warga.
"Semua pihak sudah berusaha maksimal untuk memberikan respon yang cepat selama 24 jam," tegasnya.
Untuk lebih memaksimalkan pelayanannya, Sumarsono berjanji setiap hari turun ke lapangan untuk mengetahui situasi secara langsung. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini masih ada kekurangan.
"Semua saya lihat. Kalau masih ada kekurangan saya minta maaf, saya kan cuma satu orang tenaganya kalau kemarin ada dua, Gubernur dan wakilnya," terangnya.
Sebelumnya, Marketing Communications Manager Qlue, Elita Yunanda menuturkan, pihaknya membandingkan antara Agustus hingga September dan Oktober sampai November. Dari data diperoleh, tercatat pada Agustus hingga September ada 82.983 total laporan. Sebanyak 14,3 persen di antaranya mendapat tingkat kepuasan rating rendah.
Jumlah itu justru kembali menurun pada Oktober hingga November. Pada periode itu, pihaknya mendapat 77.496 total laporan dari masyarakat melalui aplikasi Qlue. Bahkan jumlah laporan soal ketidakpuasan semakin meningkat. "16,06 persen di antaranya adalah laporan mendapat rating kepuasan user yang rendah," kata Elita kepada merdeka.com.