Temui Jokowi, Ahok minta izin garap pembangunan LRT
Meski memberikan izin, Jokowi punya satu syarat buat Ahok. Apa itu?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hari ini menyambangi istana negara, guna menemui presiden Joko Widodo. Hal itu terkait dengan permintaan izin pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT), di wilayah DKI Jakarta.
"Saya minta untuk bertemu Pak Presiden, beliau juga kebetulan panggil ya udah kita ketemu dan kita bicarakan soal LRT," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/5).
Kepada Jokowi, Ahok menyampaikan rencana Pemprov DKI terkait pembangunan moda transportasi, yang pengoperasiannya minimal bisa mulai dilakukan pada tahun 2018, bersamaan dengan dioperasikannya moda transportasi bergaya Mass Rapid Transit (MRT) itu.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI memiliki skema yang mengatur pembangunan infrastruktur moda transportasi itu, yang nantinya dilakukan oleh pemerintah. Sementara untuk pembelian dan pengoperasian rolling stock (gerbong kereta), nantinya akan dilakukan perusahaan BUMN atau BUMD.
"Harus seperti itu, biar balik modal dia," ujar Ahok.
Jokowi, lanjut Ahok, menyetujui skema pembangunan seperti itu. Ahok mengatakan Jokowi meminta ground breaking pembangunan bisa dilakukan pada tahun ini.
Dirinya menambahkan, untuk merealisasikan target yang diberikan oleh presiden itu, Pemerintah Provinsi DKI akan membentuk sebuah BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), yang khusus mengurusi pembangunan moda transportasi massal berbasis rel.
Nantinya, BLUD itu akan beroperasi di bawah Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, serta tugasnya adalah untuk melaksanakan lelang, guna menentukan kontraktor yang akan melaksanakan pembangunan infrastruktur LRT.
"Pertengahan tahun kita lelang, supaya akhir tahun bisa kita mulai pembangunannya." ujar Ahok.
Diketahui, pada tahap pertama pembangunan LRT akan dilaksanakan di koridor Pesing-Kelapa Gading yang direncanakan sepanjang 20,7 km. Dalam perencanaannya sendiri, moda transportasi LRT direncanakan memiliki 7 koridor dan akan menghubungkan berbagai wilayah di Jakarta.
Koridor-koridor tersebut adalah Koridor I (Kebayoran Lama-Kelapa Gading) sepanjang 21,6 km, Koridor 2 (Tanah Abang-Pulo Mas) sepanjang 17,6 km, Koridor 3 (Joglo-Tanah Abang) sepanjang 11 km, Koridor 4 (Puri Kembangan-Tanah Abang) sepanjang 9,3 km, Koridor 5 (Pesing-Kelapa Gading) sepanjang 20,7 km, Koridor 6 (Pesing-Bandara Soekarno-Hatta) sepanjang 18,5 km, dan Koridor 7 (Cempaka Putih-Ancol) sepanjang 10 km.