Tips memimpin Jakarta dari Ahok: Jangan khawatir kehilangan jabatan
Ahok mengaku sudah menyiapkan semuanya untuk gubernur Jakarta mendatang agar lebih mudah memimpin.
Di sisa masa jabatannya hingga Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan terus melakukan perubahan dan penataan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mulai dari proses perencanaan, pendanaan hingga penggunaan dana corporate sosial responsibility (CSR) yang terus diperbaharui.
Ahok mengungkapkan, pembenahan ini dilakukan agar siapapun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta selanjutnya lebih mudah dalam bekerja. Asalkan mereka tidak pernah berupaya mengambil keuntungan pribadi dengan mengubah aturan yang ada.
"Pasti tinggal ikut, gampang banget. Kita sudah siapkan semua. Tergantung Anda mau tukar atau enggak pergubnya?" katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan, sebenarnya menjadi pemimpin di Jakarta bukan merupakan hal sulit. Selama mereka membela kepentingan warga tanpa harus takut kehilangan jabatan, maka semua masalah di ibukota dapat diselesaikan.
"Asal kamu enggak pernah khawatir kehilangan jabatan. Kamu enggak terima suap. Enggak berpihak. Apa yang susah? Yang susah kalau kamu enggak bisa bangun pagi. Mesti bangun pagi, olah raga sampe malam full seminggu, buka semua harta anda," tutup Ahok.
Sebelumnya diberitakan, bakal calon Gubernur DKI Sandiaga Uno menjelaskan bahwa dirinya tidak akan menghapus program PPSU. Menurutnya program itu sangat bermanfaat khususnya sebagai penjaga kebersihan lingkungan ibu kota. Bahkan Sandiaga berkeinginan jika ada kenaikan pendapatan untuk petugas PPSU.
"Saya rasa program PPSU sangat baik dan akan diteruskan dan ditingkatkan. Bukan hanya jumlahnya, tapi juga pendapatannya," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, meski program tersebut berasal dari pesaingnya yang juga maju pada Pilkada DKI yaitu petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Sandiaga menyebut akan meneruskan setiap program yang pro rakyat.
Terkait rencana Sandiaga nantinya menaikkan pendapat PPSU, pihaknya akan melakukan kajian mendalam terkait kenaikan pendapatan yang layak untuk 'pasukan oranye' itu.
"Saya mesti lihat dari segi kelayakan hidupnya, dan itu mesti dihitung dengan cermat dan mesti di-benchmark ke profesi serupa supaya bisa memberikan imbalan sesuai dengan jerih payah mereka. Untuk sementara, karena saat ini penyerapan tenaga kerja parah, ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan lapangan pekerjaan," ujar Sandiaga.