Tolak penggusuran, warga geruduk balai kota teriak 'turunkan Ahok'
Aksi ini tak hanya diikuti warga yang sudah dewasa, tetapi juga anak-anak, pemuda hingga lansia ikut berpartisipasi.
Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jakarta Utara menggeruduk Balai Kota, Jakarta pagi ini. Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mundur dari jabatannya.
Pantauan merdeka.com, Selasa (2/5), mereka terlihat datang sekitar pukul 10.00 WIB. Alasan warga menuntut Ahok sapaan Basuki mundur adalah karena kebijakan dan gaya kepemimpinannya yang dinilai sangat buruk. Aksi ini tak hanya diikuti warga yang sudah dewasa, tetapi juga anak-anak, pemuda hingga lansia juga ikut berpartisipasi.
Mereka terlihat membentangkan bendera putih berlambang masjid bertuliskan Laskar Warga Luar Batang sambil kompak berteriak-teriak menyampaikan tuntutan. "Turunkan Ahok! Kami sudah susah, tambah susah! Bapak saya nelayan malah disusah-susahin," teriak anak-anak Jakarta Utara di depan pagar Balai Kota, Selasa (3/5).
Sejumlah protes dan tuntutan pun disampaikan, mulai dari penggusuran yang dilakukan di beberapa kawasan, seperti Kalijodo, Kampung Pulo, dan yang terbaru Pasar Ikan. Penertiban kawasan itu dinilai mereka tak manusiawi karena melibatkan unsur TNI-Polri, sehingga berpotensi terjadi pelanggaran HAM.
Sejumlah korupsi yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI juga tak luput dari sorotan massa aksi. Semisal korupsi UPS, korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras hingga dugaan KKN dalam perizinan reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta.
"Kami menolak segala bentuk penggusuran kepada rakyat yang dilakukan secara tidak manusiawi. Kami juga menolak reklamasi dan meminta pembatalan rencana pembangunan 17 pulau di Teluk Jakarta," ujar seorang demonstran di atas mobil komando.
Usai puas memprotes Ahok, ratusan massa aksi ini pun melakukan long march ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menuntut lembaga antirasuah itu untuk menangkap dan mengadili Ahok terkait korupsi yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI.