Tuti sempat takut ketemu karena Ahok sering ngomel di TV
Tuti mengaku harus mengumpulkan keberanian sebelum ketemu Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama memberikan hadiah ponsel berkamera kepada Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Maryati alias Tuti (54). Hadiah itu diberikan karena Tuti dianggap berjasa mengusir pendemo yang menginjak-injak taman di depan Balai Kota, Jakarta.
Namun ada cerita menarik di balik pertemuan Tuti dan Ahok. Sebelum bertemu dengan orang nomor satu di DKI Jakarta itu, Tuti merasa ketakutan. Sebab, saban tonton berita di televisi kerap melihat Ahok marah-marah.
Tuti akui harus mengumpulkan keberanian sebelum bertemu Ahok. Setibanya di Balai Kota, perasaan takut itu berubah. Dia bahagia menemui gubernur DKI Jakarta itu.
"Waktu mau ketemu deg-degan, di tv kan suka omel-omel (marah), saya pikir ada apa ketemu saya. Tahunya orangnya baik terus ganteng juga," cerita Tuti kepada merdeka.com, Rabu (23/3).
Tuti merupakan PHL dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Tiap hari dia merawat taman di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Selama bekerja 17 jadi PHL, dia mengaku baru kali ini ada seorang gubernur DKI mau menemuinya.
Selama pertemuan, kata Tuti, tidak ada kesan galak maupun sombong dari sosok Ahok. Dirinya justru merasa bangga. Apalagi dia bisa makan soto dan diberi ponsel baru oleh Ahok.
"Aslinya baik. Saya salut sama dia (Ahok) mau salaman dan jejeran potret terus diajak makan soto sama sate. Enggak ada gubernur yang mau temuin saya, baru Ahok yang mau," ungkapnya.
Selama pertemuan, Tuti juga ditanya Ahok mengenai BPJS maupun Kartu Jakarta Sehat (KJS). Ahok, kata Tuti, juga berjanji segera membantunya untuk memiliki kesempatan laiknya warga DKI lain.
"Waktu ketemu Ahok, saya ditanyain, 'ibu sudah punya BPJS, KJS ada?' saya jawab, 'belum'. Terus dia (Ahok) bilang nanti dibikinin," terangnya.