Upaya Anies Baswedan Manjakan Pesepeda di Jakarta
Wujud kesungguhan Pemprov terhadap pelayanan sepeda juga disampaikan dengan pembangunan prasasti atau tugu sepeda, yang dibangun di Thamrin, Jakarta Pusat. Anggaran untuk tugu sepeda sebesar Rp 800 juta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar menggenjot kampanye migrasi alat transportasi. Masa pandemi Covid-19 dijadikan momentum oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membangun segala sarana dan prasarana yang berkaitan dengan sepeda.
Melalui Dinas Perhubungan, pesepeda dimanjakan dengan adanya pembangunan jalur sepeda permanen. Total panjang dari jalur tersebut 11,2 kilometer.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
Wujud kesungguhan Pemprov terhadap pelayanan sepeda juga disampaikan dengan pembangunan prasasti atau tugu sepeda, yang dibangun di Thamrin, Jakarta Pusat. Anggaran untuk tugu sepeda sebesar Rp 800 juta.
"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari kewajiban pihak swasta, pihak ketiga Rp 800 juta," ucap Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
Pembangunan tugu sepeda diklaim sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku seni.
Sedangkan, untuk anggaran pembangunan jalur sepeda permanen rute Senayan-Thamrin sebesar Rp 28 miliar. Anggaran ini ditegaskan pihak Pemprov berasal dari dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Tidak sampai di situ, kebijakan positif terhadap sepeda juga tercermin di gerbong khusus Moda Raya Terpadu (MRT). PT MRT menyediakan satu gerbong khusus untuk sepeda dengan syarat dan ketentuan.
Sepeda boleh dibawa masuk pada Senin-Jumat, di luar jam sibuk yaitu pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 17.00-19.00 WIB. Hanya tiga stasiun yang dapat mengakomodasi para pengguna sepeda non-lipat; Stasiun Lebak Bulus Grab, Blok M, dan Bundaran HI.
Ketentuan sepeda non-lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm.
Anies bersama Riza dan Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo menjajal membawa sepeda ke gerbong khusus di rangkaian gerbong MRT.
Fasilitas untuk sepeda di MRT terlihat saat Anies membawa sepedanya naik ke tangga untuk keluar dari stasiun. Di sisi pinggir tangga telah terpasang rel otomatis khusus sepeda agar memudahkan pengguna menaiki tangga sekaligus membawa sepedanya.
Gencarnya Pemprov membangun jalur sepeda juga ditujukan dengan membuat sayembara desain jalur sepeda terproteksi. Total jalur yang dijadikan sebagai sayembara sebanyak 13 jalur.
Mengutip dari akun Instagram @dishubdkijakarta, jalur yang diikutsertakan untuk sayembara meliputi Jenderal Gatot Subroto, Letjen S Parman, Asia-Afrika, Kramat, Kwitang, Ahmad Yani, M.T Haryono, Casablanca Raya, Salemba Raya, Kramat Raya, Medan Merdeka, Perwira, Ridwan Rais, dan Dr.Satrio.
Langkah masif Anies membangun pernak pernik fasilitas jalur sepeda menuai pro dan kontra. Di DPRD, kritik pedas tentang jalur sepeda khususnya pembangunan tugu sepeda datang dari PDIP.
"Apa yang legendaris dari sepeda?" demikian ujaran satir anggota Komisi B DPRD DKI dari fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak.
Gilbert berpandangan pemanfaatan dana segar dari pihak ketiga sepatutnya bisa dialihkan ke sektor prioritas lain. Jika itu dilakukan, menurutnya akan membantu meringankan beban finansial Jakarta di tengah upaya kembali bangkit dari pandemi.
Namun, apapun penjelasan Pemprov, proyek tugu sepeda saat ini menurut Gilbert hanya membebani APBD DKI.
"Bukannya meringankan malah membebani."
Sementara pengamat tata kota, Nirwono Joga berujar dibanding membangun tugu sepeda, sebaiknya Anies fokus terhadap peningkatan kualitas sarana jalur sepeda dan tetap konsisten untuk merawatnya.
Bagi Nirwono, pembangunan tugu sepeda hanya sebagai bentuk jejak Anies pernah menjabat sebagai ibu kota Indonesia.
"Itu bangun tugu sepeda buat peninggalan Anies saja saat ia menjabat sebagai Gubernur," ujar Nirwono.
Kendati langkah pembangunan jalur sepeda ala Anies menuai kritik, Pemprov DKI bergeming dan terus membangun secara bertahap jalur-jalur sepeda di jalan ibu kota.
Direncanakan, pengembangan jalur sepeda pada 2019 sampai 2030 sudah dibangun sepanjang 578,8 km. Saat ini, jalur sepeda yang telah tersedia pada 2019 sepanjang 63 km.
Baca juga:
Pemprov DKI Buka Sayembara Desain Jalur Sepeda
Flyover Cakung Mulai Diuji Coba, Dilengkapi Dengan Jalur Sepeda
Pemprov DKI Targetkan Pembangunan Jalur Sepeda Permanen Selesai Mei
Wagub DKI Ingin Masyarakat Jadikan Sepeda Sebagai Alat Transportasi
Pembangunan Tugu Sepeda Habiskan Rp800 Juta, Wagub DKI Sebut Seniman harus Dihargai
Pemprov DKI Habiskan Rp800 Juta Bangun Tugu Sepeda di Jalan Sudirman