33 Kata-kata Bijak Cak Nun Tentang Kehidupan, Inspiratif dan Menyejukkan Hati
Emha Ainun Nadjib merupakan seorang seniman dan budayawan terkemuka di Indonesia. Melalui karya-karyanya, tokoh yang akrab disapa Cak Nun ini kerap menyampaikan kata-kata bijak yang menyejukkan hati.
Emha Ainun Nadjib merupakan seorang seniman dan budayawan terkemuka di Indonesia. Melalui karya-karyanya, tokoh yang akrab disapa Cak Nun ini kerap menyampaikan kata-kata bijak yang menyejukkan hati. Tak hanya berbicara masalah keagamaan, Cak Nun juga seorang pemerhati kehidupan sosial, politik, kesenian, dan pendidikan.
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953 ini, bersama grup Kiai Kanjeng sering mengisi acara pengajian di berbagai pelosok daerah. Dengan menggunakan metode dakwah yang sederhana dan menyejukkan hati, membuat Cak Nun dikenal sangat dekat dengan berbagai kalangan. Tak heran, jika suami Novia Kolopaking ini dijadikan sosok panutan di kalangan jemaahnya.
-
Apa makna dari "Kata-Kata Keren" yang dibahas dalam konteks ini? Definisi Kata Keren Menurut KBBI, kata keren berarti tampak gagah dan tangkas. Kata-kata keren digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menarik, istimewa, atau menonjol dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata keren umumnya bersifat positif dan menggugah. Kata-kata keren juga sering digunakan untuk menarik perhatian atau kesan dari orang lain, sebab penggunaannya seringkali akan meningkatkan value atau nilai dari orang yang mengucapkannya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata bijak berkelas? "Kesuksesan tidak hanya tentang apa yang Anda dapatkan, tetapi tentang siapa Anda menjadi." - Albert Einstein
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Apa tujuan dari kata-kata lucu? Mengembalikan semangat dan mood tidak harus dengan kata-kata serius dari para filsuf atau para penemu. Karena segala rutinitas harian sudah membuat kita tegang, membuat tubuh ini santai adalah solusinya.
Di samping itu, pria yang mendapat julukan 'Kiai Mbeling' ini juga dikenal produktif dalam menulis buku. Beberapa karyanya seperti 99 untuk Tuhanku (1983), Slilit Sang Kiai (1991), Markesot Bertutur (1993), dan lainnya sukses di pasaran. Meski sudah tidak muda, namun dedikasi dan semangat Cak Nun dalam berdakwah tak pernah pudar.
Dalam setiap kesempatan, Cak Nun kerap memberikan kata-kata bijak yang selalu berhasil menginspirasi para jemaah. Berikut kata-kata bijak Cak Nun yang merdeka.com lansir dari Jagokata, Jumat (2/10/2020).
Kata-kata Bijak Cak Nun Tentang Kehidupan
caknun.com
1. Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.
2. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.
3. Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.
4.Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus. Kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka. Perasaan kita yang mengucurkan darah.
5. Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua.
6. Anak-anak muda tak bisa hanya menggantungkan diri akan jadi pegawai negeri, pembengkakan populasi penduduk akan makin berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan kerja, jadi yang akan tegak hidupnya adalah orang-orang yang bermental wiraswasta, yang tidak priyayi, yang ulet dan bersedia bekerja keras.
7. Yang lebih kalian cari bukanlah kebaikan melainkan kekayaan, yang lebih kalian buru bukanlah keluhuran melainkan kenyamanan, dan pada posisi seperti itu kalian selalu merasa lebih tinggi derajat dibanding orang kecil.
8. Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah?
9. Peraturan dan undang-undang tidak slalu sama dengan keadilan, ia bahkan bisa saja bertentangan dengan prinsip keadilan. Undang-undang memiliki relativitasnya sendiri dan tidak mutlak sebagaimana firman Tuhan.
10. Hidup ini bukan kamu sukses atau tidak, bukan menang atau kalah. Tapi Hidup didunia ini apakah kamu bertahan berjuang bergantung pada Allah dalam keadaan apapun juga.
Kata-kata Bijak Cak Nun yang Inspiratif dan Penuh Makna
©youtube.com
11. Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.
12. Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati.
13. Menyepi itu penting, supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari keramaian.
14. Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah.
15. Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya.
16. Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita.
17. Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran
18. Kalau kau cukup makan sepiring nasi, kenapa harus sepiring setengah. Kalau kesehatanmu cukup dipenuhi dengan sebiji tempe, kenapa ambil dua?
19. Kebanyakan orang tak bisa tidur, mereka hanya tertidur, karena sepanjang siang dan malam hari mereka diberati oleh dunia.
20. Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barangsiapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, Sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan.
Kata-kata Bijak Cak Nun yang Menyejukkan Hati
©2020 Merdeka.com
21. Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri.
22. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain.
23. Tuhan tidak tersakiti oleh pengingkaran Anda. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika Anda berpura-pura menyembah-Nya.
24. Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merk apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada sholat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya.
25. Keceriaan dan kenyamanan hidup tidak terlalu bergantung pada hal-hal di luar manusia melainkan bergantung pada kekayaan batin di dalam diri manusia.
26. Bukanlah hidup kalau sekadar untuk mencari makan, bukankah sambil bekerja seseorang bisa merenungkan suatu hal, bisa berzikir dengan ucapan yang sesuai dengan tahap penghayatan atau kebutuhan hidupnya, bisa mengamati macam-macam manusia, bisa belajar kepada sebegitu banyak peristiwa. Bisa menemukan hikmah-hikmah, pelajaran dan kearifan yang membuat hidupnya semakin maju dan baik.
27. Kebanyakan manusia berjuang mengada-adakan dirinya. Menonjol-nonjolkan dirinya, bahkan untuk itu mereka meniadakan mahluk selainnya. Sampai tega meniadakan Tuhannya, itulah kematian.
28. Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah.
29. Kesedihan boleh ada, tapi jangan ada kebencian kepada siapapun.
30. Sunnah Rasul yang paling mendasar adalah akhlaknya, bukan kostumnya. Orang yang disukai Tuhan adalah orang yang menyebut dirinya buruk, biso rumongso (merasa tidak bisa), enggak rumongso biso (merasa paling bisa).
31. Agama diajarkan kepada manusia agar ia memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.
32. Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah apakah seseorang berjuang atau tak berjuang.
33. Aku menyebut diriku muslim saja aku tidak berani, karena itu merupakan hak prerogatifnya Allah untuk menilai aku ini muslim atau bukan.