45 Kata-Kata Jawa Lucu yang Bikin Ngakak, Cocok untuk Caption Media Sosial
Kata-kata Jawa lucu bisa jadi caption menarik dan menghibur di media sosial. Meski kelihatan sepele, kata-kata Jawa lucu bisa mengembalikan mood jadi lebih baik dan dapat meredakan stres.
Kata-kata Jawa lucu bisa jadi caption menarik dan menghibur di media sosial. Meski kelihatan sepele, kata-kata Jawa lucu bisa mengembalikan mood jadi lebih baik dan dapat meredakan stres.
Bahasa Jawa dikenal sebagai bahasa adiluhung yang memiliki tingkatan berbeda-beda dan kaya akan makna. Selain itu, bahasa Jawa juga memiliki ciri khas unik yang bisa digunakan untuk membuat humor.
-
Apa tujuan dari kata-kata lucu? Mengembalikan semangat dan mood tidak harus dengan kata-kata serius dari para filsuf atau para penemu. Karena segala rutinitas harian sudah membuat kita tegang, membuat tubuh ini santai adalah solusinya.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Ada banyak kata-kata Jawa lucu yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan seringkali mengocok perut. Kata-kata Jawa lucu ini bisa tentang hubungan percintaan, pekerjaan, hingga kehidupan sosial. Berikut kata-kata Jawa lucu yang merdeka.com lansir dari Brilio.net dan sumber lainnya:
Kata-Kata Jawa Lucu yang Menghibur
©2018 Merdeka.com
1. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak."
(Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak)
2. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe."
(Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu.)
3. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyiptaaken manungsa"
(Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia.)
4. “Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone, Ojo nyakiti atine, Ojo nggawe atine loro”
(Kalau kamu cinta beneran, jangan bikin menangis, jangan bikin hatinya sakit)
5. “Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."
(Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya didatangi semut)
6. “Urip iku akeh cobaan. Yen akeh saweran iku jenenge dangdutan."
(Hidup itu banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan)
7. ‘Omonganmu koyo parfum isi ulang, podo wangine tapi gak asli."
(Perkataanmu seperti parfum isi ulang, sama harumnya tapi pals)
8. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi ga nemu jedeng ae."
(Hidup tanpa tujuan seperti orang yang kebelet, tapi tidak menemukan WC)
9. "Awakmu ojo kakehan kode, salah peng telu tak blokir lho"
(Kamu jangan kebanyakan kasih kode. Salah tiga kali, hatinya bisa terblokir)
10. “Nek bojo iku tulang rusuk, berarti mantan iku fosil."
(Kalau pasangan bagaikan tulang rusuk kita, maka mantan adalah fosil)
11. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."
(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku)
12. "Nek dee ngadoh ra mesti dee sengit, iso wae dee meh ngentut."
(Ketika dia mulai menjauh, bukan berarti dia benci, siapa tahu dia mau kentut)
13. "Saking galau ne, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok."
(Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku aja hatiku hancur)
14. "Truk wae nduwe gandengan, mosok kowe ora nduwe gandengan?"
(Truk saja punya pasangan, masak kamu nggak punya?)
15. "Ra sah ngaku konco kenthel nek pas awor aku atimu isih grundel."
(Tidak perlu mengaku teman kalau ketika bertemu hatimu masih mengganjal)
16. "Ampun mbedakakekn marang lintune."
(Jangan membeda-bedakan sesama, hargai perbedaan)
17. "Ojo dadi kacang kang lali karo kulite."
(Janganlah jadi orang yang melupakan pengorbanan dan bantuan orang lain)
18. "Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai."
(Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)
19. "Wes kadung ngomong sayang jebule wes nduwe gandengan, wes kadung tak sawang malah ninggal kenangan."
(Sudah terlanjur menyatakan sayang, ternyata sudah punya gandengan, sudah terlanjur dipandang malah meninnggalkan kenangan.)
20. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."
(Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur.)
Kata-Kata Jawa Lucu yang Bikin Ngakak
Liputan6.com-dailymoslem.com ©2021 Merdeka.com
21. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe.
(Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang nggak punya.)
22. "Kula ngertos nek rejeki niku mung titipan. Tapi Gusti, mbok nek nitip kathah sekedhik."
(Saya tahu kalau rejeki itu titipan. Tapi kalau nitip, agak banyakan dikit, dong, Tuhan)
23. "Tresnomu koyo rumah makan padang, akeh cabange."
(Cintamu seperti rumah makan padang, banyak cabangnya)
24. "Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok koe sing manis iso nggawe loro?"
(Obat yang pahit saja bisa menyembuhkan, masa kamu yang manis bisa menyakiti?)
25. "Dadi koe ngiri karo aku? Yo wis aku ngalah, aku tak nganan."
(Jadi, kamu iri sama aku? Ya, sudah aku mengalah saja, aku pergi ke kanan)
26. "Foto DP kok karo pacare terus, opo mbiyen leh tuku HP urunan?"
(Foto DP kok sama pacarnya terus, apa dulu beli HP-nya patungan?)
27. "Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?"
(Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)
28. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo." (Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.)
29. "Ora usah mikir omongane wong liyo, wong liyo wae nek ngomong yo ora mikir."
(Nggak usah memikirkan omongan orang lain, orang lain aja kalau ngomong nggak pakai mikir.)
30. "Dudu sanak, dudu kadang, yen mati melu kalangan."
(Bukan keluarga, bukan saudara, jika meninggal ikut kehilangan)
31. "Guyon ora popo, sing penting ojo jotos-jotosan, yo!"
(Bercanda tidak apa-apa, yang penting jangan hantam-hantaman, ya!)
32. "Teman Jadi Cinta. Sampek kegowo turu, ngimpi ngusap pipimu. Tansah nyoto keroso konco dadi tresno."
(Teman jadi cinta sampai terbawa tidur, mimpi mengusap pipimu. Seperti kenyataan terasa seperti teman jadi cinta)
33. "Kadang lathi iso gawe loroning ati."
(Kadang lidah bisa membuat sakit hati)
34. "Combro wae ono isine, moso atimu kosong."
(Combro saja ada isinya, masa hatimu kosong)
35. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar."
(Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
36. "Witing tresno jalaran seko sering dijak dolan rono-rono."
(Cinta tumbuh dari sering diajak jalan ke sana ke mari)
37. "Gantenge secukupe wae lah, nek kelewihen mbok dadi srigala."
(Ganteng secukupnya saja, kalau kelebihan nanti jadi serigala)
38. "LDR = Lungao dewe rapopo."
(Pergi sendiri tidak apa-apa.)
39. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."
(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Sakit tambah sakit sama dengan empat.)
40. "Gendang yo gendang, koplo yo koplo, ojo omong tok! Ndang buktekno."
(gendang ya gendang, koplo ya koplo, jangan omong doang! Mana buktinya.)
41. Ngimpi Seng dukur koyo langit, Yen awakmu logor berarti turumu kurang nengah."
(Bermimpilah setinggi langit, jika kamu terjatuh berarti tidurmu kurang ke tengah.)
42. "Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundak cilaka."
(Jangan sok pintar nanti salah. Jangan curang, nanti celaka.)
43. “Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh”
(Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai.)
44. “Kena iwake aja nganti buthek banyune”
(Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan)
45. Sepi ing pamrih, rame ing gawe.
(Melakukan pekerjaan tanpa pamrih)