Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah, Lengkap Beserta Artinya
Doa iftitah Muhammadiyah adalah doa yang dibaca saat melakukan ibadah salat. Doa ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al Fatihah. Dengan membaca doa ini saat salat, umat muslim akan mendapatkan banyak keutamaan.
Doa iftitah Muhammadiyah adalah doa yang dibaca saat melakukan ibadah salat. Doa ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al Fatihah. Dengan membaca doa ini saat salat, umat muslim akan mendapatkan banyak keutamaan.
Dalam melaksanakan salat, setiap Muslim dianjurkan untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan sesempurna mungkin. Selain mengerjakan kewajiban-kewajibannya, saat salat juga dianjurkan untuk mengerjakan sunah-sunahnya. Salah satu sunnah dalam salat adalah membaca doa iftitah.
BACA JUGA: Bacaan Sholat Muhammadiyah Dan NU, Doa Tahiyat Awal Dan Akhir
-
Apa itu doa iftitah? Doa iftitah sendiri adalah bacaan doa di awal salat, yang dibaca tepat setelah takbir dan sebelum membaca surat Al Fatihah di rakaat pertama.
-
Mengapa doa iftitah penting? Doa iftitah perlu dibaca dalam setiap salat sebagai pembukaan. Doa ini memiliki arti yang sangat penting karena meminta kepada Allah SWT agar shalat yang akan dilakukan diterima dan mendapatkan rahmat-Nya.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan doa iftitah dibaca? Bacaan doa iftitah dilafalkan usai takbiratul ikram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
Bacaan doa iftitah Muhammadiyah penting diketahui setiap muslim. Doa ini mengandung kalimat pujian atas kebesaran Allah SWT. Selain itu, doa iftitah juga sebagai ungkapan permohonan untuk mendapatkan perlindungan dan ampunan dari Allah SWT.
Berikut doa iftitah Muhammadiyah dan artinya yang dilansir dari Dream:
Doa Iftitah Muhammadiyah dan Artinya
©2020 Merdeka.com/umroh.com
Doa iftitah Muhammadiyah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al Fatihah. Adapun bacaan doa iftitah Muhammadiyah dan artinya adalah sebagai berikut:
اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allahumma baa’id bainii khathayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allahummaghsil khathayaaya bil maa-I wats tsalji wal barad.
Artinya: “ Wahai Allah Jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.”
Jenis Doa Iftitah Lainnya
Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan bacaan doa iftitah lainnya. Maka dari itu, umat muslim bisa memilih doa iftitah yang bisa dihafalkan atau bisa bergantian saat melafalkan dalam salat. Adapun doa iftitah lainnya adalah sebagai berikut:
Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila
Artinya : "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang."
inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin
Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.
inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.
Keutamaan Membaca Doa Iftitah
©Shutterstock
Doa iftitah merupakan doa yang dibaca setelah takbiratul ihram pada waktu mengerjakan salat. Oleh karena itu, doa iftitah juga sering disebut sebagai doa pembukaan. Bacaan doa iftitah dibaca pelan baik bagi imam maupun makmum.
Doa yang dibaca setelah takbiratul ihram ini merupakan ketetapan dari Allah SWT yang memiliki banyak keutamaan. Seperti mengutip dari NU Online, doa iftitah mengandung ungkapan pujian atas kesabaran Allah SWT dan berisi juga tentang pengakuan kelemahan atau kekurangan seorang hamba.
Ada banyak sekali keutamaan membaca doa iftitah, seperti mendapatkan pahala amalan sunnah dan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun keutamaan mengerjakan amalan sunnah sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits berikut, yang artinya:
"Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, dan diamalkan oleh manusia. Maka ia akan memperolehkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun." ( Hadist Shahih Riwayat Ibnu Majah, No.209).
Makna Doa Iftitah
Doa iftitah adalah doa pembuka yang dibaca pada awal salat setelah takbiratul ihram, sebelum membaca surah Al-Fatihah. Makna doa iftitah terletak pada pengagungan dan pemuliaan Allah, serta pernyataan ketundukan dan keikhlasan seorang hamba dalam beribadah kepada-Nya. Melalui doa ini, seorang Muslim menyatakan kebesaran dan kesucian Allah, serta mengakui bahwa segala bentuk ibadah, baik salat, hidup, dan matinya, hanya diperuntukkan bagi Allah semata. Doa iftitah juga mengandung pengakuan akan kebesaran Allah yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, yang menjadi landasan tauhid seorang Muslim.
Selain pengagungan, doa iftitah juga mengandung unsur permohonan ampunan dan hidayah. Dalam beberapa versi doa iftitah, terkandung permohonan kepada Allah agar dosa-dosa diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, serta yang dilakukan secara tersembunyi atau terang-terangan.
Doa ini juga merupakan wujud dari keikhlasan hati seorang hamba untuk memulai salat dengan penuh kesadaran akan kebesaran Allah dan kerendahan diri di hadapan-Nya. Dengan membaca doa iftitah, seorang Muslim mempersiapkan diri secara spiritual untuk melanjutkan salat dengan khusyuk, penuh penghayatan, dan rasa syukur.