Bacaan Takbir Idul Adha dan Keutamaannya di Bulan Dzulhijjah, Perlu Diketahui
Dianjurkan untuk memperbanyak bacaan takbir di awal bulan Dzulhijjah.
Dianjurkan untuk memperbanyak bacaan takbir di awal bulan Dzulhijjah.
Bacaan Takbir Idul Adha dan Keutamaannya di Bulan Dzulhijjah, Perlu Diketahui
Memperbanyak bacaan takbir merupakan salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah. Terutama di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, di mana umat muslim dianjurkan untuk banyak melakukan amal kebaikan untuk mendapatkan pahala.
Dalam hal ini, terdapat beberapa bacaan takbir Idul Adha yang bisa diamalkan, yaitu bacaan takbir singkat dan panjang. Selain itu, dianjurkan pula untuk menambahkan bacaan dzikir setelah mengamalkan takbir. Berikut, kami rangkum bacaan takbir Idul Adha, dalil anjuran, dan manfaatnya, bisa disimak.
-
Bagaimana cara membaca takbir Idul Adha? Menurut pendapat Imam Syafii, jumlah takbir pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali di luar takbiratul ihram dan saat rakaat kedua sebanyak lima kali di luar takbir qiyam.
-
Bagaimana cara mengumandangkan takbir di hari Idul Adha? Mengumandangkan Takbir Amalan hari raya Idul Adha sunah yang dianjurkan pertama adalah mengumandangkan takbir. Dianjurkan bagi umat muslim untuk mengumandangkan takbir di masjid, musala, dan rumah-rumah pada malam menjelang hari raya Idul Adha. @pixabay.com Takbir mulai dikumandangkan dari terbenamnya matahari hingga saat pelaksanaan salat Idul Adha ketika imam naik ke mimbar.
-
Bagaimana cara mengumandangkan takbir di Hari Raya Idul Adha? Sunnah di hari Raya Idul Adha pertama ialah mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushala hingga rumah-rumah di malam hari raya. Dimulai dari waktu terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah di Hari Raya Idul Adha yang kemudian dilanjut hingga tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.
-
Apa lafadz takbiran Idul Adha yang dianjurkan dibaca oleh umat Muslim? Adapun lafadz takbiran Idul Adha yang perlu dibaca oleh umat Muslim adalah sebagai berikut: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
-
Bagaimana cara melakukan takbiran Idul Adha? Bacaan takbir Idul Adha dikumandangkan di malam sebelum perayaan Idul Adha. Ini juga disebut sebagai takbir mursal, karena dilakukan di malam sebelumnya.
-
Apa makna dari kalimat takbir Idul Adha 'Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lilahi Katshira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila'? “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Bacaan Takbir Idul Adha
Pertama, akan dijelaskan bacaan takbir Idul Adha terlebih dahulu.
1. Bacaan Takbir Singkat Tiga Kali
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”
2. Bacaan Takbir Panjang
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya: “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”
Anjuran Memperbanyak Takbir
Setelah mengetahui bacaan takbir Idul Adha, berikutnya dijelaskan dalil anjurannya.
Di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak takbir sebagai bagian dari ibadah menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha. Takbir adalah ucapan puji-pujian kepada Allah SWT yang dilantunkan sebagai ungkapan kebesaran-Nya.
Memperbanyak takbir di awal Dzulhijjah memiliki hikmah tersendiri. Di mana, takbir adalah amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda, "Tiada amalan yang lebih disukai oleh Allah pada hari-hari tertentu daripada amalan pada hari-hari ini (sepuluh hari awal Dzulhijjah)." (HR. Bukhari)
Selain itu, takbir merupakan ungkapan syukur dan peringatan atas nikmat yang diberikan Allah dalam bentuk keselamatan dan limpahan rizki. Dalam surat Al-Hajj ayat 28, Allah berfirman, "Supaya mereka dapat menyaksikan manfaat-manfaat bagi diri mereka sendiri dan mereka menyebut nama Allah dalam hari-hari yang telah ditentukan menurut jumlah binatang ternak yang Allah rizkikan kepada mereka."
Cara memperbanyak takbir di awal Dzulhijjah sangatlah mudah. Umat Muslim dapat melantunkan takbir setiap waktu dan tempat, baik di masjid, rumah, maupun di tempat umum. Takbir juga bisa dinyanyikan dengan irama yang merdu untuk menciptakan suasana ibadah yang khidmat dan membangkitkan keimanan.
Dengan memperbanyak takbir di awal Dzulhijjah, umat Muslim dapat merasakan keutamaan ibadah serta membangun kesadaran akan pentingnya bersyukur dan beribadah. Semoga umat Muslim selalu diberikan kemudahan untuk melaksanakan takbir dan menjadi amalan yang diridhai Allah SWT.
- Hari Tasyrik Idul Adha Jatuh Pada Tanggal 11,12,13 Zulhijah, Ketahui Alasan Umat Islam Dilarang Berpuasa
- Bacaan Takbir Sholat Idul Adha, Lengkap Beserta Keutamaannya
- Tak Hanya Puasa Dzulhijjah, Ini Puasa Lain yang Bisa Dilakukan Jelang Idul Adha
- Kapan 1 Dzulhijjah 2024 dan Amalannya, Perlu Diketahui
Keutamaan Takbir Bulan Dzulhijjah
Setelah menyimak bacaan takbir Idul Adha, selanjutnya dijelaskan keutamaannya.
Memperbanyak bacaan takbir di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Berikut adalah beberapa keutamaan tersebut:
1. Menghidupkan Sunnah:
Memperbanyak bacaan takbir pada hari-hari ini adalah salah satu bentuk menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Beliau sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak zikir, termasuk takbir, pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
2. Mendapat Pahala Besar:
Setiap bacaan takbir, tasbih, dan tahmid yang diucapkan pada hari-hari ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Ini karena sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat mulia di sisi Allah SWT.
3. Meningkatkan Ketaqwaan:
Dengan memperbanyak takbir, seorang Muslim dapat meningkatkan rasa takut dan taqwanya kepada Allah SWT. Ini adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan memperkuat iman.
4. Menyempurnakan Ibadah Haji:
Bagi yang melaksanakan ibadah haji, memperbanyak takbir adalah salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah mereka. Takbir juga merupakan bagian dari ritual haji, terutama pada Hari Raya Idul Adha.
5. Menghapus Dosa:
Dzikir, termasuk takbir, adalah salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa kecil. Dengan memperbanyak takbir, seorang Muslim dapat memohon ampunan dari Allah SWT dan membersihkan diri dari dosa.
6. Mengingat Kebesaran Allah:
Takbir adalah bentuk pengakuan akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Dengan memperbanyak bacaan ini, seorang Muslim senantiasa mengingat kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupannya.
Amalan Bulan Dzulhijjah
Setelah menyimak bacaan takbir Idul Adha, terakhir akan dijelaskan amalan lain yang dianjurkan.
Selain memperbanyak takbir, terdapat beberapa amalan sunah lain yang baik dilakukan di awal bulan Dzulhijjah, yaitu sebagai berikut:
1. Puasa Sunah di Hari Arafah:
Puasa sunah di hari Arafah sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Amalan ini memiliki keutamaan besar, karena Rasulullah telah bersabda bahwa puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa dari tahun sebelumnya dan juga tahun yang akan datang.
Selama bulan Dzulhijjah, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk memperbanyak dzikir. Dzikir adalah salah satu cara untuk memperbanyak pengingat akan kebesaran Allah SWT. Dengan mengingat dan menyebut nama-Nya, hati akan menjadi tenang dan terjaga dari godaan serta kelalaian.
3. Berhaji Jika Mampu:
Bagi umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan memiliki kesempatan, berhaji adalah amalan yang sangat dianjurkan. Berhaji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Dengan berhaji, umat Muslim bisa mendapatkan pahala yang besar serta mengikuti jejak Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW.
4. Memperbanyak Sedekah dan Amal Saleh:
Selama bulan Dzulhijjah, umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan sedekah dan amal saleh. Melakukan kebaikan dan berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan pahala. Sedekah juga dapat membantu meringankan beban orang lain yang membutuhkan.
Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah adalah melaksanakan salat Idul Adha. Salat Idul Adha merupakan salat yang dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah penyembelihan hewan kurban. Salat ini menjadi wajib bagi umat Muslim yang tidak sedang melakukan ibadah haji.
6. Menyembelih Hewan Kurban:
Salah satu amalan yang paling khas pada bulan Dzulhijjah adalah menyembelih hewan kurban. Ibadah ini dilakukan sebagai wujud pengorbanan kepada Allah SWT dan mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS. Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian dan keberkahan.